Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pagi Membalut Asa

18 Maret 2022   09:14 Diperbarui: 18 Maret 2022   09:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan pagi membalut asa-Max/Unsplash

Mentari kini bersembunyi lagi
Biasnya tak hadir menyambutku pagi ini
Malu- malu berlindung di balik awan kelabu
Kelam, suram menemani hariku

Air jatuh ke bumi di pagi hari
Rasa dingin menjalar di seluruh urat nadi
Kutarik selimut tuk menghangatkan ragaku
Cairkan suasana hatiku yang membeku

Rintik hujan mengalir mengantarkan sejuta harapan
Bunga-bunga bermekaran tak kehausan
Tanah subur hijau tak kekeringan
Kesejukannya menghapus segala kesedihan

Hujan pagi tak menyurutkan asaku
Walau rasa dingin membalut tubuhku
Tuk segera bangkit dari peraduan
Melangkah pasti menggapai impian

Hujan mengirimkan asaku ke angkasa raya
Rintiknya mengalirkan rasa, membakar dada
Rinainya melarutkan gundah yang melanda jiwa
mengalunkan melodi harapanku menuju cita

Senandung rintik hujan mendekap kalbu
mereguk semangat menggapai rinduku
Rindu kepada pemilik bumiku
Membalurisetiap langkah dalam ridho-Mu
***

Puisi kolaborasi ke 20 tim GLS SMPN 2 Cibadak

(Nina Sulistiati, Tati Ajeng Saidah,  Shintawati) untuk Inspirasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun