Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Abadi di Pagi Hari

14 Maret 2024   03:03 Diperbarui: 14 Maret 2024   03:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Abadi di Pagi Hari

Langit kelabu menyapa pagi ini,
Hujan turun tanpa henti, bagai simfoni.
Tetes-tetes air membasahi bumi,
Menyegarkan jiwa dan raga yang sunyi.

Aroma tanah basah tercium di udara,
Membawa kenangan masa kecil yang tercinta.
Suara gemericik air di atap rumah,
Menciptakan melodi alam yang merdu dan syahdu.

Pagi ini terasa berbeda,
Lebih tenang dan penuh kedamaian.
Hujan bagaikan tirai yang menutup dunia,
Memberikan ruang untuk refleksi dan perenungan.

Di bawah hujan yang abadi ini,
Aku menemukan ketenangan yang tak terperi.
Hatiku diliputi rasa syukur dan bahagia,
Menikmati setiap momen yang indah dan berharga.

Semoga hujan ini terus turun,
Menyiram bumi dengan kasih sayang dan berkah.
Semoga pagi ini menjadi awal yang baru,
Penuh harapan dan semangat untuk melangkah maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun