Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Regresi

26 September 2021   10:16 Diperbarui: 26 September 2021   10:29 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perempuan berpose di kebun bunga matahari (Foto: ArtsyBee Via Pixabay)

Selamat pagi, keindahan. Biarlah kusimpan engkau dalam lamunan. Di hati terlalu penuh. Berdesak-desakan. Dan aku terlalu acuh untuk merapihkan segala kenangan. 

Pada setiap tetes embun. Pada setiap wangi bunga. Pada angin dingin yang berhembus ke telinga. Pada ranting dan dedaunan berselimut kabut. Di awal hari yang lalu, kita merangkai bahagia. Meski hari itu cuma untaian cerita. 

Tak perlu risau. Patah tumbuh hilang dapat dicari. Hari berganti hari. Dan setiap kita beradaptasi. Meninabobokan kesedihan. Bersyukur dan melewati segala keresahan. 

Tak perlu terlalu lama terlena dalam lembayung senja. Kegelapan malam berganti kehangatan pagi. Tak ada badai yang tak reda. Menepi atau berlari. "Nafas kita masih panjang, bukan?" 

Dan waktu adalah kefanaan paling ngeri. Meski mengiba, ia takkan kembali. Di sanalah tersimpan penderitaan dan kebahagiaan. Ruang hampa bersekat ingatan. Terkunci. 

Namun desir angin senantiasa membelai kepedihan. Dan semuanya akan baik-baik saja. Maka tersenyumlah. Hari masih cerah. 

Bukankah kita tahu kemana arah melangkah.

Batam, 25 September 2021

Indra Rahadian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun