Mohon tunggu...
Irenna M
Irenna M Mohon Tunggu... Penulis - human

master none

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laki-Laki dari Masa Depan

26 Oktober 2022   10:30 Diperbarui: 26 Oktober 2022   10:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Memang apa yang terjadi dengan orang itu di masa depan sehingga kau harus kembali ke masa ini?”

Dimas terdiam cukup lama. Matanya lamat-lamat menatap tepat di bola mata Resha. Ada kesedihan yang mendalam yang tidak bisa dia bagi walaupun sebenarnya dia ingin. “Kembali ke peraturan pertama. Aku tidak boleh menjawab pertanyaan tentang masa depan.”

Mendengar penjelasan Dimas membuat Resha begitu kagum sekaligus penasaran dengan siapa sosok yang beruntung itu?

Pertemuan mereka berlanjut menjadi pertemuan rahasia yang lain. Setiap hari rabu, Resha datang untuk menemui Dimas. Dia bahkan sengaja menunda makan siang nya bersama Lastri agar bisa makan bersama dengan Dimas. Resha juga membawa bekal dengan porsi lebih, namun sayangnya Dimas tidak bisa memakan bekal yang Resha bawa karena dia hanya bisa makan sample kue yang dimasak oleh Bu Rini agar bisa kembali pulang ke masa depan. Itu alasan mengapa sample kue selalu hilang.

Resha tidak pernah menyangka jika cinta pertamanya di SMA terjadi begitu luar bisa. Pertemuan mereka juga terasa istimewa. Bukan kakak kelas atau teman, ia jatuh cinta pada laki-laki dari masa depan. Laki-laki yang begitu hangat dan dewasa. Bahkan ia tidak pernah bisa membayangkan jika laki-laki seperti Dimas ada di dunia nyata.

Akhir-akhir ini Resha terlalu bergantung pada Dimas. Ia juga tak ragu untuk membagi keluh kesahnya dan Dimas adalah pendengar yang baik. Perhatian-perhatian yang ia berikan sukses membuat Resha tidak bisa tidur nyenyak.

Hari rabu yang selalu mebahagiakan, hari yang paling Resha tunggu dan yang paling kelas 11 TB-A hindari. Tiap pertemuan mereka begitu sangat berarti.

Dimas mengetahui banyak hal tentang Resha. Tetapi Resha tidak tahu apa pun tentang Dimas karena ia tidak bisa menjawab tentang masa depannya. Seperti perasaanya yang tumbuh dengan begitu cepat, keberasamaan mereka pun akan segera berakhir. Dan Resha benci akan hal itu.

Hari itu semakin dekat, tetapi Resha tidak bisa menghilangkan perasaan yang tidak seharusnya ada. Tetapi apa boleh dikata, memang cinta begitu adanya. Ia bahkan tidak keberatan menyimpan perasaan ini tanpa mengatakan. Resha hanya takut kalau Dimas merasa terbabani atas perasaannya.

Minggu depan adalah pertemuan terakhir mereka. Resha berjalan menuju ruang praktik tata boga dengan langkah berat. Seminggu ini dia banyak diam dan melamun memikirkan Dimas.

Seperti biasa, Dimas sudah duduk di bangku milik Bu Rini sambil tersenyum menyambut kedatangan Resha. Dia tersenyum manis meski hatinya tidak baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun