Mohon tunggu...
Irenna M
Irenna M Mohon Tunggu... Penulis - human

master none

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laki-Laki dari Masa Depan

26 Oktober 2022   10:30 Diperbarui: 26 Oktober 2022   10:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                Kemarin sore toko fotokopian dekat sekolah kebakaran. Menurut berita lokal yang Resha baca di koran, kebakaran itu diakibatkan karena korsleting listrik. Untung saja petugas pemadam kebakaran cepat tanggap, sehingga api cepat padam dan tidak ada korban jiwa. Resha yakin, peringatan Dimas kemarin berkaitan dengan peristiwa tadi. Ia sengaja ingin membuat Resha percaya dengan kata-katanya.

Akhir pekan terasa lebih lambat, padahal Resha sudah tidak sabar ingin cepat berganti minggu. Meski ia benci hari senin, ia ingin hari itu cepat berlalu dan bertemu hari rabu. Resha benar-benar tak sabar bertemu Dimas lagi.

Hari rabu tiba . Setelah bel pulang berbunyi, Resha segera bangkit dari kursi lalu berlari menuju ruang praktik tata boga. Seperti minggu lalu, suasana ruangan sudah sepi. Ketika ingin melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan, Resha mengurungkan niat. Ternyata di dalam kelas masih ada Bu Rini—guru praktik tata boga yang sedang hamil enam bulan—ia terlihat sedang duduk mencatat sesuatu di meja guru. Resha terpaksa harus menunggu di perpustakaan sampai Bu Rini pergi.

Sepuluh menit berlalu, dari jendela perpustakaan Resha melihat Bu Rini sedang berjalan keluar meninggalkan ruang praktik tata boga. Bu Rini berjalan melewati lorong demi lorong hingga tubuhnya tidak terlihat lagi. Setelah memastikan keadaan aman, Resha segera berlari keluar dari perpustakaan menuju ruang praktik.

Pintu ruangan tidak terkunci seperti biasa, Resha mengendap masuk ke dalam sambil mengawasi situasi. Ternyata tidak sulit menemukan Dimas. Ia sudah berada di kursi guru sambil memasukan kue kering sample ke dalam saku seragam SMA-nya.

“Kau pasti sudah tahu tentang kebakaran itu, kan?” Resha bertanya tanpa basa-basi. “Bagaimana bisa?”

Dimas tidak nampak terkejut dengan kedatangan Resha seperti kali pertama. Setelah selesai dengan aktifitasnya, ia melambaikan tangan menyuruh Resha duduk di sampingnya.

Resha berjalan mendekat sambil berkata, “Kenapa nggak jawab petanyaan aku?”

“Hmm.” Dimas menggumam. “Sudah aku bilang, karena aku dari masa depan. Bahkan kejadian kebakaran itu dimuat di koran lokal. Benar, kan?”

Resha menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangan. "Gokil. Kamu benar-benar dari masa depan."

Dimas merdecak kesal. “Ternyata kau masih tidak percaya padaku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun