Mohon tunggu...
Irenna M
Irenna M Mohon Tunggu... Penulis - human

master none

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laki-Laki dari Masa Depan

26 Oktober 2022   10:30 Diperbarui: 26 Oktober 2022   10:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Resha adalah murid kelas 10 TB-B jurusan tata boga. Dari kecil dia sudah tidak asing dengan pembuatan kue dan roti karena keluarganya memiliki usaha toko kue di stasiun dekat rumah. Ia masuk kejuruan tata boga agar bisa mengembangkan usaha keluarga yang sudah turun menurun agar makin sukses dan maju. Jika memiliki waktu luang, ia lebih memilih membaca buku dan membantu sang Ibu menjaga toko dibandingkan bermain gawai.

Setelah bel pulang berbunyi, tidak sengaja Resha berpas-pasan dengan Lima Pemburu Hantu. Mereka terlihat kecewa, mungkin apa yang mereka cari tidak mereka dapatkan. Lagi pula Resha tidak percaya dengan keberadaan hantu, bisa saja kan selama ini ada orang yang iseng agar rumor ini menyebar. Buktinya sampai saat ini tidak seorang pun yang benar-benar melihat hantu penunggu ruang praktik tata boga.

Namun hari ini, rasa pensaran Resha tiba-tiba saja menggebu. Ia berniat pergi untuk melihat sendiri situasi di sana.

Ruang praktik tata boga terletak di pojok lantai satu dekat gudang penyimpanan kursi dan meja rusak yang bersebrangan dengan perpustakaan. Karena lokasinya berada di ujung dan dekat perpustakaan, maka lantai ini jarang dilewati oleh banyak orang.

Resha berjalan dengan penuh percaya diri. Angin semilir yang berhembus menghempas rambut dan masuk ke sela tengkuk leher membuat bulu kuduknya berdiri. Rasa takut sudah bergelayut di dadanya, ia hampir ciut ingin kembali. Namun saat itu, rasa takutnya seperti hilang ditelan rasa penasaran, sehingga ia tetap melanjutkan misinya.

Ruang praktik tata boga memiliki ukuran 10x20 meter yang mampu menampung 25 peserta didik meliputi; ruang praktik dapur latih, ruang praktik dapur produksi, ruang praktik persiapan, ruang praktik tata hidang, serta ruang penyimpanan dan infastruktur. Setiap ruang memiliki fungsinya masing-masing.

Pintu ruang praktik tidak tekunci, Resha mengintip dari balik daun pintunya terbuka lebar. Suasana ruang praktik sunyi dan sepi, sudah tidak ada orang lagi di sini. Lampu ruangan masih menyala, wangi kue yang menggoda perut lapar juga masih tercium seperti menari-nari menggoda indra penciumannya. Ah, sial, perut Resha jadi keruyukan.

Masuk ke dalam ruangan, ia melihat sapu tergeletak di samping pintu, lalu sengaja membawanya. Jaga-jaga saja jika nanti terjadi sesuatu yang membahayakan. Ia berjalan dengan langkah hati-hati, menelusuri setiap celah ruangan untuk mencari hantu atau apa pun itu.

Sepuluh menit berkeliling ke tiap sudut ruangan, Resha masih tidak menemukan apa-apa. Seperti Lima Pemburu Hantu, ia pun kecewa dan berpikir sudah membuang waktu yang berharga. Tetapi tak apa, Rasa penasarannya jadi lunas dibayar tuntas. Namun, saat ia berniat keluar ruangan untuk pulang, tiba-tiba saja suara seseorang mengagetkannya.

“Mau sampai ini cewek keliling? Nyari apaan sih dia sebenarnya?"

Tubuh Resha menegang, kakinya gemetaran. Ingin teriak tidak bisa, melangkah juga rasanya berat, apalagi berlari. Dengan sisa kewarasan, Resha memberanikan diri memutar tubuh ke sumber suara. Seorang anak laki-laki mengenakan seragam sekolah asing sedang berdiri tepat di belakang Resha. Padahal ia yakin betul jika di ruangan ini tidak ada siapa-siapa. "K-kamu siapa?" Resha menelan ludah berkali-kali. Ragu-ragu dia melihat kaki laki-laki itu, syukurlah masih napak di tanah. Dia manusia, pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun