# Sang kekasih berkata:
Dalam hati..
Tidak pernah kurang
Dalam mimpi..
Kuraih
Jika rasa itu memang ada
Hargailah cinta yang ada padamu
Adakah cinta yang tulus…?
Adakah cinta sejati…?
# Yang dicinta menjawab:
Selalu ada cinta bagi jiwa yang bebas
Adakah kebebasan dalam cintamu?
Adakah keberanian dalam dirimu?
Waktulah yang mampu menopang kejujuran
Hatilah yang memilih belahan jiwa
# Sang kekasih berkata:
Panas terik matahari
Meluluhkan hati
Mendung di langit
Tak sekelabu hati
Ku raih asa dalam menggapai mimpi
# Yang dicinta menjawab:
Jiwa yang dingin kelabu
Kering dan tandus
Di sapa cinta
Bersemi kembali
Bagai bunga mekar
Menyapa surya
Sang jiwa tak ragu lagi
Berguman syair
Sembari hadirkan rupa
Cinta membuat manusia bergairah dan bahagia
Dayanya bahkan mampu bangkitkan jiwa
Namun apa asa
Jika tiada insan yang berani
Ungkapkan makna cinta....
# Sang kekasih berkata:
Senyummu bagaikan matahari
Yang memberikan kehangatan
Ingin ku peluk hangat tubuhmu
Menyentuh relung hatiku
# Yang dicinta menjawab:
Bermaknakah suatu kehadiran tanpa jiwa?
Jiwa yang tidak dikenal hanya akan dilupakan
Berlalu…
Lewat dalam lembar-lembar waktu
Tanpa sempat berikan kesan
Apalagi bagikan cinta
# Sang kekasih berkata:
Aku ingin ungkapkan cinta
Tapi apa daya..
Tak kuasa diriku disini
Hanya bisa mengharap
Hadirmu di sisiku
# Yang dicinta menjawab:
Sang pujangga hanya bisa berkata
Menggubah syair tuk lukiskan makna
Hanya jiwa lah yang pandai
Rasakan getaran cinta
Yang empunya gelora
Yang tahu dalamnya asmara
# Sang kekasih berkata:
Detik waktu sangat bermakna
Saat ku lihat wajahmu dan senyummu
Ingin ku raih tubuhmu dalam pelukku
Tapi jiwaku tak mampu lakukan itu
# Yang dicinta menjawab:
Bagaimana sang surya tahu
Jika bulan selalu diam
Bersembunyi di balik bayang-bayang bumi?
Air pun tahu jika ada di tempat tinggi
Akan mengalir jatuh ke bumi
Apakah cintamu wujud air kehidupan
Atau angin saja?
# Sang kekasih berkata:
Sehangat matahari
Begitu juga dirimu
Dinginnya pagi
Menyentuh sukma
Tetesan embun
Memberikan dahaga menjadi segar kembali
Sang pujangga cinta
Tebarkan dalam hatinya
Jemari asmara terjalin merajut cinta
Walau tak kuasa tapi ku cinta
Ku ingin rasakan cinta melalui jiwamu
Tahukah kamu besar makna cinta itu?
Tak bisa ku ungkapkan
Tapi ku ingin membangun bersamamu
# Yang dicinta menjawab:
Aku menghargai rasa di hatimu
Tapi tak bisa ku cicipi itu
Sayapku sudah direntangkan
Dalam cinta aku terbang
Tak mungkin ku berhenti
Cinta yang kukenal
Telah menawan hatiku..
# Sang kekasih berkata:
Jagalah hati
Karena cinta melalui hati
Rasakan dan nikmati alirannya
dalam relungan hati
Ketahuilah ada cinta untukmu
Kau tahu bahwa ku mencinta
Tapi kau tak memahami maksudnya
Kapan harus memulai semuanya?
Wajahmu sangat buat ku rindu
Senyummu menyejukkan hatiku
Pada siapa ku harus mengadu
Hanya sendiri menanggung rindu
Mulut tak kuasa tuk menahan kata cinta
Jemari tak kuasa menahan rasa ingin menyentuhmu
Tubuhku tak kuasa menahan ingin memelukmu
Semua ungkapan hati
Sesunyi malam tanpa bintang
Seperti hati ini tanpa mu
Di saat hujan turun lagi
Ku yakin dirimu kan kembali
Tak kuasa ku tahan rindu
Hari-hari tanpa kabarmu
Jemari menyentuh bayangmu
Senandung rindu yang tak jemu
Aku sangat merindu dengan raut wajahmu
Cintaku tak pernah padam untukmu
Apakah dirimu sudah memiliki tambatan
Takut diriku menerima kenyataan
Pilu yang mendalam
Dalam jeritan keputusasaan
# Yang dicinta menjawab:
Kamu sudah tahu jawabnya
Dapatkah aku terbang dengan satu sayap?
Aku yakin selalu ada cinta
Asal insan tidak menyerah dan berputus asa
Cinta dapat hadir dalam sosok yang lain..
Temukanlah ia..
# Sang kekasih berkata:
Yang ku inginkan dirimu
Karena ku temukan sosok luar biasa itu
Adalah kamu
# Yang dicinta menjawab:
Apakah cinta mu itu membebaskan
Atau memenjarakan?
Yang ku tahu cinta pada hakekatnya
membebaskan orang yang dicintai
agar bahagia
Merelakan ia bahagia dengan caranya sendiri..
Itulah cinta..
# Sang kekasih berkata:
Ku yakin saat kamu kenal
Dan tahu apa yang ku rasa
Maka kamu sadar
Akan cintaku
# Yang dicinta menjawab:
Apakah aku kenal kamu?
# Sang kekasih berkata:
Kamu kenal sekali
Tapi hatimu tidak tahu aku
Tapi dengan seiring waktu
Kala ku tahu kau sudah melabuhkan
Hati kepada orang lain yang kau suka
Maka ku jauh
Walau menoreh luka di hati
Sang kekasih pada akhirnya harus mengalah dan membiarkan yang dicintainya bebas terbang tanpa sayapnya karena sang kekasih mencintainya.