Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Warna-warni Musim Teknologi

15 Januari 2021   21:41 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:52 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: www.tests-et-bons-plans.fr

Duh aduh zaman telah berganti. Musim warna-warni telah terbit. Silaukan mata dan mata hati. Kenal si musim berwarna kawan? Berkibar drone di jalanan portal web.

Dulu gambarku yang mengoda dan merayu hanya bisa memanggil-manggil dan mengajak untuk ditonton. Musim kali ini riuh redam menyebar luas bak virus. Habis offline berganti online bertukar lagi dengan daring.

Si gaptek berkicau...

Upload atau download, tak paham aku

Web atau web browser, pekat nian bingungku

Deep web atau dark web, gelab bagiku

Enter itu apa sih!

Sign up, sign in, sign out itu gimana sih!

Log in dan log out itu kayak apa sih!

Submit itu makudnya gimana sih!

Hoax itu apa lagi sih!

Hei tuan, ini kami anak zaman dulu yang berujar

Bagi milenial yang naik mimbar

Kami menunggu sudah sekian lama

Menunggu satu musim, musim panen digital namanya

Dari 2000, 2010 hingga 2020

Panennya tak tentu, tak banyak juga yang tahu

Ada kabut hitam tersembunyi sulit disentuh

Diantara warna-warninya

Teriris tajamnya zaman menghujam pada tepi hati

Milenial yang naik mimbar (Ilustrasi gambar: flintstudio.com)
Milenial yang naik mimbar (Ilustrasi gambar: flintstudio.com)

Musim warna-warni, teknologi warna-warni, digital warna warni terus melaju. Tak terhalang virus yang mewabah. Lidahku kelu, pikiranku kaku, mataku membisu, hatiku tergigit, tangan ini bergetar, dikelilingi warna-warni yang siap melahap, ditengah keterasingan. Di antara mimpi-mimpi, fantasi dan kreasi yang semakin lama semakin terpendam.

Malam ketika sepi, menemaniku. Semakin lama dan dalam kuresapi, kuhayati. Semakin aku terpesona, tergoda oleh kecanggihannya. Merangkai kata, merangkai gambar, mencurahkan rasa melalui goresan jari. Kuangkapkan apa yang ada dalam hatiku. Ah lakukan saja! Dengan satu harapan, berbuah bibir atau rahasia kerajaan. Atau nanti burung yang akan membawa berita dan angin yang akan mengikis rahasia.

Musim warna warni

Mungkin halusinasi semata

Mungkin juga realita

Cepat atau perlahan, semesta akan memaksamu bersinergi dengannya

Tunjukkan kau bisa, tanpa noda dan dosa

***

Jakarta, 15 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun