Mohon tunggu...
Iji Asrul Tabona
Iji Asrul Tabona Mohon Tunggu... Politisi - Alhamdulillah

Nikmati Tuhan Yang Mana Yang Kau Dustakan?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aurum, Gadis Penggerak Asa dalam Aksara

31 Oktober 2021   04:26 Diperbarui: 31 Oktober 2021   06:50 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Foto : Taupasar.Com)

Setelah selesai makan aku mencari informasi di Facebook dan google kaitan dengan informasi kursus online untuk kursus menulis dan kursus amdal (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika aku masih mencari-cari informasi dan penjelasan soal kegiatan kursus itu, handphone ku sudah berbunyi dan ternyata Aurum yang menelpon.

"Assalamu'alaikum Bang lagi ngapain? Maaf udah mengganggu!" Ucap Aurum
"Waalaikumsalam. Baru selesai makan nih. Ngga mengganggu kok. Aku malah senang kau telpon Aurum" Kataku menjelaskan.
"Iya terima kasih kalau begitu. Bang, Aku sarankan kalau bisa ikut saja kelas menulis KMO masternya Bapak Cahyadi Takariawan. Bagus kalau KMO itu". Aurum menjelaskan
"Oke. Biaya kursusnya berapa?" Tanya ku
"Biayanya ngga mahal kok, nanti aku kirim nomor WhatsApp Adminnya biar Bang dapat insformsi langsung dari mereka".
"Oke, aku tunggu ya. Terima kasih" Ucapku.
"Iya terima kasih Bang, semoga sukses ya". Ucap Aurum sambil mengakhiri panggilan videonya.

Tak lama Aku menerima inbox nomor WhatsApp Admin yang dikirim oleh Aurum. Setelah melakukan beberap konfirmasi dengan Admin, aku kemudian mendaftarkan diri sebagai peserta Kelas Menulis Online. Dan jadwal mulai kursusnya itu besok malam.

Malam itu aku tak bisa tidur. Walaupun tidak mengakuinya secara jujur, aku benar-benar senang ngobrol dan menghabiskan waktu dengan Aurum. Anehnya, aku dan Aurum baru saja kenal, lalu dilanjutkan dengan ngopi dan ngobrol bersama sore itu. Tapi aku merasa sangat akrab, seakan-akan kami telah bersahabat sekian lama.

Walaupun kami baru berteman. Namun kami saling memotivasi, saling menghargai, sehingga terciptanya hubungan persahabatan yang tulus.

Aku memiliki kesan-kesan khusus yang istimewa, setelah beberapa kali bertemu lagi dengan Aurum. Dia adalah perempuan sederhana, pekerja keras, mempunyai pandangan jauh kedepan dan uniknya sangat taat beribadah.

Kadang rasa malu muncul dalam hati kecilku. Aku tak mampu seperti dia. Aku mudah menyerah terhadap tantangan, tak konsisten pada tujuan dan cita-cita.

Dan, yang lebih parah lagi aku tak taat dalam beribadah. Dia wanita, tapi rajin shalat, suka puasa sunnat, rajin baca Al-Quran, sungguh ini luar biasa bagiku.
Setelah bertemu dan bersahabat dengannya, aku ingin merubah pola dan cara hidupku. Banyak hal yang tak sesuai tuntunan yang telah menjadi kebiasaan ku selama ini. Ternyata cara hidup dan prinsip ku banyak yang masih kurang baik.

Tanpa terasa waktu Adzan subuh pun bergema. Hayya 'alashshalaah (2x) Hayya 'alalfalaah. (2x)

Dan disaat itu handphone ku berdering, ternyata si Aurum yang menelpon. Dia menelpon dengan panggilan video.

"Assalamula'alaiku Bang,, maaf mengganggu!. Ayo shalat subuh dulu Bang!" Ajaknya
"Waalaikumsalam. Iya Aurum. Aku mau wudhu dulu ya" Kataku, sambal melihat kelayar haandphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun