Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berdampak Positif untuk Bergerak Menuju Ekuitas Pendidikan

18 April 2023   14:58 Diperbarui: 18 April 2023   23:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi dan diskusi pasca-pembelajaran adalah strategi pembelajaran mandiri yang membantu anak mengembangkan kesadaran yang lebih besar akan kekuatan dan kelemahan mereka. Pembelajaran reflektif juga mendukung anak-anak untuk mengidentifikasi bagaimana mereka belajar dengan baik.

Menjadikan merdeka berbudaya sebagai tujuan dari program proyek kemanusiaan yang ditujukan kepada siswa meliputi:

  • Mempersiapkan peserta didik yang unggul yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam melaksanakannya kewajiban berdasarkan agama, moral, dan etika.
  • Melatih siswa untuk memiliki jiwa sosial kepekaan untuk menggali dan mengeksplorasi masalah yang ada dan berpartisipasi dalam memberikan solusi sesuai minat dan keahliannya.

Bagi siswa,merdeka berbudaya bisa menjadi langkah berharga dalam memperoleh kemandirian dan mempersiapkan masa dewasa. 

Lingkungan tempat tinggal siswa adalah lingkungan yang akrab, adalah cara yang baik untuk tetap nyaman, tetapi tidak selalu banyak membantu untuk mempromosikan pengalaman baru. 

Sekolah adalah bagian utama dari pertumbuhan pribadi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dapat membantu Siswa belajar banyak tentang diri sendiri. Siswa yang bersekolah di sekolah berasrama maupun sekolah biasa diberi kesempatan untuk menjelajahi lingkungan baru. 

Mereka mendapatkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan hidup yang berharga dan hidup di antara kerumunan orang yang beragam. Ini akan membutuhkan banyak perencanaan dan upaya karena siswa belajar bagaimana kehidupan sehari-hari bekerja dalam budaya baru. Ini adalah keterampilan yang tidak hanya penting sepanjang tahun ajaran tetapi juga seumur hidup. 

Mengenal diri sendiri adalah salah satu aspek terpenting untuk menjadi orang yang kuat dan mandiri. 

Saat siswa berinteraksi diantara orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda, mereka mulai melihat area di mana tradisi mereka mungkin berbeda dan mereka dihadapkan pada perspektif baru. Ini memberi mereka kesempatan untuk memeriksa kepribadian mereka dan bagaimana mereka tidak hanya mewakili budaya mereka tetapi juga diri mereka sendiri. Ini adalah cara yang baik untuk terhubung dengan orang lain dengan cara yang bermakna dan memberi siswa kesempatan untuk menjadi pribadi yang positif.

Menumbuhkan merdeka berbudaya. Setiap sekolah memiliki budaya organisasi yang unik. Budaya sekolah yang paling efektif mendukung pengajaran dan pembelajaran yang hebat. Sekolah  memberdayakan guru untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berefleksi, bertanya dan berinovasi. Budaya sekolah adalah fondasi kesuksesan sekolah.

Menurut Ebony Bridwell-Mitchell, pakar kepemimpinan dan manajemen pendidikan. Sebagaimana didefinisikan pada sesi National Institute for Urban School Leaders di Harvard Graduate School pada tahun 2018. "A culture will be strong or weak depending on the interactions between people in the organization. In a strong culture, there are many, overlapping, and cohesive interactions, so that knowledge about the organization's distinctive character -and what it takes to thrive in it - is widely spread."

Suatu budaya akan kuat atau lemah tergantung pada interaksi antar orang dalam organisasi. Dalam budaya yang kuat, terdapat banyak interaksi yang tumpang tindih dan kohesif, sehingga pengetahuan tentang karakter khas organisasi - dan apa yang diperlukan untuk berkembang di dalamnya - tersebar luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun