Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berdampak Positif untuk Bergerak Menuju Ekuitas Pendidikan

18 April 2023   14:58 Diperbarui: 18 April 2023   23:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika perangkat pendukung tersedia dengan baik siswa dapat melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri, dan dapat mengingat lebih baik berdasarkan pengalaman. Pekerjaan praktis mendorong mereka belajar mandiri. 

Membiasakan siswa dengan alat dan perangkat yang harus mereka gunakan. Dengan latihan dan praktik akan mengarah pada kesempurnaan. Seseorang tidak akan bisa dan mampu menjadi ahli dalam sekejap, semakin besar prakteknya, semakin besar pula keahlian yang akan mereka peroleh.

Mengapa kebermanfaatan dan praktik baik merdeka belajar dan merdeka berbudaya popular saat ini?  

Beberapa siswa cukup baik dalam mengingat hal-hal yang telah mereka baca atau mungkin dengar di kelas atau disuatu tempat. Sementara siswa yang lainnya harus bekerja sangat keras untuk mempertahankan sesuatu yang telah mereka baca. 

Hal-hal ini yang memberikan banyak tekanan pada otak mereka. Jadi, ketika kita melihat sesuatu secara praktis dan mengalaminya, kita tidak perlu melihat tulisan dibuku.  

Seperti yang pernah atau sering kita alami saat kita menjejalkan pelajaran untuk ujian seperti sistem kebut semalam, otak kita cenderung mengingatnya untuk waktu yang singkat bukan untuk tujuan sebenarnya dari mempelajari sesuatu itu. 

Kita berusaha keras untuk mempelajari sebuah rumus, teori atau penjelasan kata demi kata dengan mengingatnya tetapi selalu melupakan satu bagian atau bagian lainnya. 

Tetapi saat melakukannya secara praktik, bisa dalam bentuk eksperimen, proyek, seluruh pengalaman belajar tersebut tetap ada dalam pikiran kita untuk waktu yang lama.

Jika siswa mengetahui tentang fakta dan teori dalam penerapannya dikehidupan nyata mereka  tidak akan terus bertanya-tanya sepanjang kehidupan sekolah untuk apa mempelajari teori - teori tersebut. Siswa akan terus bertanya-tanya apa gunanya rumus present tense, active passive voice dan procedure text dan lain-lain dalam dunia nyata. Namun ketika diperkenalkan pada penerapannya, dan kebermanfaatan nya mereka menyadari pentingnya rumus tersebut dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. 

Jika siswa tidak mengetahui penggunaan konsep teoritis dalam situasi kehidupan nyata, mereka akan terus bertanya-tanya sepanjang kehidupan sekolah. Hanya dengan membaca sebuah teori, hal itu tidak dapat langsung masuk ke dalam pikiran  para siswa meskipun dapat dijelaskan dengan cara yang paling sederhana. 

Misalnya, dapatkah siswa  memahami rumus present tense seandainya seorang guru tidak mempraktikan penggunaan dari rumus tersebut seperti bagaimana mengaplikasikan dalam bentuk percakapan (conversation) guru dengan dengan siswa atau peer group. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun