Mohon tunggu...
IbnuFurqoniF
IbnuFurqoniF Mohon Tunggu... Guru - Nama asli

Saya berasal dari Kota Blitar. Saat ini mengajar di MTsN 6 Blitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya

4 Desember 2021   05:07 Diperbarui: 4 Desember 2021   05:25 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KBM PTK oleh Ibnu Furqoni Fi'li

Setelah siswa menyelesaikan soal dengan dibimbing oleh tutor, peneliti memanggil 4 siswa perwakilan kelompok selain tutor untuk mengerjakan soal secara bergantian di depan kelas. Empat orang siswa yang mewakili kelompoknya mengerjakan soal tersebut. Nampaknya semua jawaban yang dikerjakan sudah benar sehingga semua sepakat dengan jawaban yang ada.

Kemudian peneliti bersama siswa menyimpulkan pembahasan sekaligus mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan jadwal evaluasi pada pertemuan berikutnya.

Setelah dilaksanakan siklus II ini, didapatkan hasil observasi terhadap siswa menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Siswa sudah mulai terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan pendekatan tutor sebaya yang diterapkan; 2) Semua siswa sudah mendengarkan dan memberi perhatian penuh pada materi yang diajarkan oleh peneliti atau tutor; 3) Masih ada beberapa siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan yang diberikan; 4) Tutor sudah dapat diterima dengan baik oleh teman-temannya; 5) Tutor sudah memiliki kesabaran yang cukup dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada teman-temannya; dan 6) 75% dari tutor sudah memiliki kreativitas yang cukup dalam memberikan bimbingan kepada teman-temannya.

Sementara itu, hasil observasi terhadap peneliti menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Peneliti telah menyampaikan sub pokok bahasan yang telah dibahas; 2) Peneliti sudah menyampaikan indikator pembelajaran; 3) Peneliti sudah mampu mengorganisasikan waktu dengan baik; 4) Peneliti sudah bisa mengefektifkan pemantauan terhadap siswa; dan 5) Peneliti sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan cukup jelas.

Setelah rangkaian siklus II dilaksanakan, berikutnya diadakan evaluasi siklus II. Evaluasi siklus II dilaksanakan pada pertemuan VI. Dari hasil tes yang ada, siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sebanyak 37 orang atau sebesar 86,05% dengan nilai rata-rata 76,63. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari hasil evaluasi siklus I ke evaluasi siklus II yaitu sebesar 33,33% atau sebanyak 14 siswa tuntas.

Pada penelitian Siklus II menunjukkan bahwa masih ada yang harus diperbaiki, yaitu guru (peneliti) belum bisa memotivasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu masih ada beberapa siswa yang masih belum mampu menyelesaikan soal sendiri tanpa bantuan tutor sebaya. Namun, secara keseluruhan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya sudah memberikan hasil yang lebih baik.

Dari hasil evaluasi siklus II terlihat bahwa kemampuan siswa kelas VIII C MTsN 6 Blitar dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran, baik secara kelompok maupun klasikal, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tindakan siklus I. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran secara klasikal pada tindakan siklus I sebesar 57,5% sedangkan pada tindakan siklus II mencapai 86,05%. Bertitik tolak dari hasil tersebut, maka penelitian dihentikan sampai pada tindakan siklus II. Indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai yaitu minimal 85% siswa mencapai nilai 65 atau lebih.

Dengan demikian, hipotesis tindakan telah tercapai yaitu melalui penerapan pembelajaran tutor sebaya pada konsep garis singgung lingkaran di kelas VIII C MTsN 6 Blitar dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. Penerapan pembelajaran tutor sebaya ini adalah sebagai jawaban untuk memecahkan masalah yang dihadapi sebagian besar siswa MTsN 6 Blitar khusunya kelas VIII C.

Permasalahan yang dialami kelas VIII C adalah fakta bahwa nilai tes terakhir mereka tentang materi garis singgung lingkaran adalah rendah. Ini menimbulkan asumsi dasar pada diri peneliti bahwa faktor penyebab rendahnya hasil belajar adalah kurangnya minat belajar pada diri siswa. Karena menurut Dalyono (2007: 56), "Sebagaimana halnya dengan intelegensi dan bakat, maka minat adalah aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar."

Data lapangan membuktikan bahwa kelas VIII C adalah kelas besar atau dengan jumlah 43 siswa. Pembelajaran yang diterapakan peneliti dengan tutor sebaya adalah tidak lepas dari alasan bahwa jumlah siswa kelas VIII C terlampau besar. Karena pengajaran tutor sebaya ini dipandang sebagai reaksi terhadap pengajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat, yang berakibat guru atau tenaga pengajar tidak dapat memberikan bantuan secara individual, bahkan sering tidak mengenal para pelajar seorang demi seorang.

Penerapan pembelajaran tutor sebaya ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ketiga dari setiap siklus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun