Mohon tunggu...
IbnuFurqoniF
IbnuFurqoniF Mohon Tunggu... Guru - Nama asli

Saya berasal dari Kota Blitar. Saat ini mengajar di MTsN 6 Blitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya

4 Desember 2021   05:07 Diperbarui: 4 Desember 2021   05:25 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KBM PTK oleh Ibnu Furqoni Fi'li

Secara teoritis pembelajaran tutor sebaya yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Membagi kelas menjadi 8 kelompok dengan satu tutor pada tiap kelompok; 2) Mengatur tempat duduk yang dilakukan oleh peneliti dibantu siswa; 3) Membagi LKS kepada tiap kelompok; 4) Menjelaskan materi secara ringkas dan umum; 5) Memberi bimbingan intensif kepada tutor tentang materi yang diajarkan; 6) Meminta setiap anggota kelompok mempelajari LKS yang sudah dibagikan dan mencoba untuk mengerjakannya; 7) Memberi kesempatan kepada tutor untuk membimbing teman-temanya dalam kelompok; 8) Peneliti memanggil tutor untuk melaporkan keadaan kelompoknya sebagai evaluasi pekerjaan tutoring; dan 9) Mengevaluasi LKS bersama.

Pada siklus I sesuai hasil observasi terhadap peneliti, 66,67% skenario pembelajaran telah dilaksanakan. Taraf keberhasilan dari pembelajaran tutor sebaya pada siklus I ini dikatakan kurang. Beberapa hal yang ditemukan sebagai penyebab kurang berhasilnya pembelajaran tutor sebaya pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Peneliti tidak menyampaikan sub pokok bahasan yang akan bahas; 2) Peneliti tidak menyampaikan indikator pembelajaran; 3) Peneliti belum dapat mengorganisasikan waktu dengan baik; 4) Peneliti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dari apa yang akan dipelajari; dan 5) Kurang mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Dari hasil observasi terhadap siswa, pembelajaran tutor sebaya yang diterapkan pada siklus I memperlihatkan hasil yang kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang telah ditemukan di lapangan sebagai berikut: 1) Siswa masih asing dengan pembelajaran yang diterapkan mengenai pendekatan tutor sebaya, karena merupakan hal baru bagi mereka; 2) Dalam kerja kelompok terlihat cukup banyak siswa yang ribut dan ada juga yang masih berkeliaran ke kelompok lain; 3) Siswa belum berani mengajukan pertanyaan ataupun mengeluarkan pendapatnya, terutama pada tutor; 4) Masih ada kelompok yang belum dapat menerima tutor yang dipilih oleh guru. Beberapa tutor kurang memiliki kesabaran dalam membimbing dan memotivasi teman-temannya; 5) Tutor kurang memiliki kreativitas untuk memberi bimbingan kepada teman-temannya; dan 6) Beberapa siswa belum menguasai perhitungan dasar matematika.

Pada siklus II sesuai hasil observasi terhadap peneliti, 83,08% skenario pembelajaran telah dilaksanakan. Taraf keberhasilan dari pembelajaran tutor sebaya pada siklus II dikatakan baik. Meskipun begitu, masih ada hal yang menjadi kendala yang terjadi pada pembelajaran tutor sebaya pada siklus II ini. Diantaranya peneliti masih belum dapat memotivasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan/soal yang diberikan. Selain itu ada juga yang belum dapat menyelesaikan soal latihan sendiri tanpa bantuan tutor. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siklus II dengan 6 anak yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yang ditentukan.

Kesimpulan yang didapat, ternyata minat belajar siswa setelah pembelajaran di kelas diterapkan pembelajaran tutor sebaya dapat dikatakan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap siswa dari tiap pertemuan di setiap siklus pembelajaran.

Pada pertemuan pertama, prosentase keberhasilan adalah 61,54% dan meningkat pada pertemuan kedua dengan 67,69%. Namun taraf keberhasilan ini masih dalam kategori kurang. Peningkatan minat terlihat jelas pada siklus II. Pada pertemuan IV prosentase keberhasilan mencapai     76,92%, dan pada pertemuan V meningkat hingga 83,08%. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran tutor sebaya memberikan pengaruh yang cukup positif kepada siswa. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh penerapan pembelajaran yang dirasa baru pada diri peserta didik, sehingga mereka senang untuk mengalaminya. Mereka terlihat antusias dan berminat untuk melaksanakan pembelajaran tutor sebaya pada kesempatan lain.

Berdasarkan hasil evaluasi pada tindakan siklus I dan tindakan siklus II, terlihat adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran setelah diterapkan pendekatan tutor sebaya. Ini berarti bahwa siswa lebih mudah menerima penjelasan yang diberikan oleh tutor dibandingkan oleh guru. Hal ini terjadi karena hubungan antara tutor dengan siswa adalah hubungan antara kakak adik atau antar kawan, sehingga siswa yang dibimbing tidak merasa malu ataupun segan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada tutor. Selain itu tutor memberikan bimbingan dengan menggunakan kata-katanya sendiri sehingga siswa yang dibimbing lebih mudah memahami cara menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran.

Berdasarkan hal di atas, dapat dikatakan bahwa hipotesis tindakan telah tercapai yaitu dengan penerapan pembelajaran tutor sebaya pada konsep garis singgung lingkaran di kelas VIII C MTsN 6 Blitar dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1) Disarankan untuk membuat inovasi pembelajaran dalam tugasnya sebagai pengajar dengan model pembelajaran seperti tutor sebaya; 2) Disarankan agar dalam memilih tutor, guru tidak hanya memilih siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran, tetapi tutor yang dipilih juga harus mempunyai kesabaran dan kemampuan memotivasi teman-temannya dalam belajar; 3) Disarankan untuk menyiapkan tutor cadangan sebagai tindakan preventif jika ada tutor yang tidak hadir; 4. Harus dapat mengorganisasikan waktu dengan baik, agar kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 5) Harus dapat memantau kerja tiap kelompok dengan baik, terutama memantau kerja tutor dari tiap kelompok; 6) Disarankan dapat mensosialisasikan penelitian ini sebagai bahan rujukan inovasi pembelajaran; dan 7) Disarankan kepada penelitian yang akan datang dapat menggunakan hasil penelitian ini dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

 

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M, Drs. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun