Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemelut Membalut Nyanyian Bertaut

10 Oktober 2019   07:43 Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:21 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lebur ikatan terpatri serupa padu
jangan sia-siakan waktu terbaikmu
serakan waktu umpama menegas picu
tersenyumlah dengan segala bentuk menata
perangai cumbu notasi imbas prasangka
ihwal dekapan potensi nurani batas luka

Kemelut membalut nyanyian bertaut
makna berserak poranda sinar bergelut
semangat firasat sendu menakar taktis
tak ada gelak tawa bergeliat mentari
aroma kematian menghias tebaran hari
fakta nyata tak kumandang haru dikebiri
kabar apakah kau bisa saling menanti

Senyum manismu abadi kian empati terasa
karena kematian semua saling merasa
dentang hegemoni waktu pasti tak bertepi
angan meraih berusaha memendar cahaya
memintal jejak panorama tangguh singkat
jangan sampai menunggu sangkaan sekarat

Karena mati sungguh benar nyatanya
siapa akan bisa lantang menghindar tuntas
menghantar gulana perjalanan terbatas
sisa waktu mesti kau dinamika berguna
wahana intens segenap naluri perdaya
jalan memendar hidup pasti ada akhirnya

Kandangan, 10 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun