Pengeringan gambut berdampak pada resiko kebakaran yang tinggi. Fungsi penyerapan air pada gambut yang rusak karena kekeringan akan sulit dilakukan karena dalam keadaan tersebut.
Gambut seperti spons kehilangan sifatnya yang menyerap air. Gambut yang rusak menjadi sama seperti kayu kering, mudah terbakar.
Menjaga Gambut Lewat Partisipasi Masyarakat
Tempo lalu, Tika, teman saya yang bergerak di lingkungan gambut pernah membawakan beras hitam dan kopi liberika hasil produk rawa Desa Air Gading, wilayah transmigrasi dari program pemerintah dalam rangka pemerataan penduduk.
Tika bercerita tentang upayanya untuk membantu restorasi dengan melibatkan warga lokal. Sekaligus untuk mengoptimalkan produk pangan hitam agar bisa bernilai ekonomis untuk warga.
Desa Air Gading berjarak sekitar dua jam perjalanan menggunakan kapal cepat dari Jembatan Ampera. Berada di jalur Primer 21, atau orang lokal menyebutnya kawasan "Jalur 21" yang berbatasan langsung dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Pusat Pelatihan Gajah Muara Padang.
Masyarakat lokal di Desa Air Gading ini telah lama bermukim di rawa gambut. Sebagai desa agraris, potensi Desa Air Gading ini sangat menarik. Bukan hanya eco wisatanya saja, melainkan juga memiliki potensi pangan lokal pertanian yang telah mandiri.