Di dalam cangkir kopi, kisah mengalir,
Dalam aroma, rahasia tersirat yang mempesona.
Tema tentang keikhlasan, bagai kopi yang menghangatkan,
Menyapa hati, dengan lebih dari sekadar cita yang menggoda.
Biji kopi telah digiling halus, namun,
Bagi yang terburu-buru, kenikmatannya tak terasa.
Mereka berdiri, bagai gula yang tak larut,
Pemandu sorak, tapi tanpa hangat kopi yang membumi.
Di kafe yang ramai, kehangatan dan keharuman beriringan,
Tapi kesendirian tersembunyi, menyulut rindu.
Mereka yang 'sok amal saleh', seremonial diatur,
Namun tak menyentuh jiwa, gestur yang datar.
Namun di tengah hiruk-pikuk, ada gelas kopi tersisa,
Menyirami jiwa yang haus akan kebaikan.
Bukan aroma mahal, tapi keikhlasan dan kebaikan,
Itulah yang menggoda jiwa yang kelaparan.
Janganlah terlena oleh penampilan yang mempesona,
Kebaikan sejati tak selalu gemerlap memikat.
Dalam keikhlasan dan kebaikan yang tulus,
Terpancarlah sinar menghangatkan, di dunia yang serba menipu.