Mohon tunggu...
Ana
Ana Mohon Tunggu... Lainnya - Perangkai kata

Menemani anak salah satunya juga mengajarkan bersikap sebagai manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perahu Tanpa Layar

9 September 2020   22:46 Diperbarui: 14 September 2020   06:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak terasa hampir dua tahun aku bekerja sama dengan Bang Rojak. Berhubungan dekat hingga munculnya rasa nyaman.

Sore itu redup. Mendung menggayut langit dengan rayuannya yang maut. Ada salipan kilat memecah kristal beku di langit sana. Awan yang mengabu, semakin tirus oleh dingin dan sembabnya. Seolah tangis langit hendak memecah udara.

"Kim, kalo sudah selesai ke ruanganku, ya."

"Ok Bang."

Aku tahu, ini saat yang tepat buat hubungan kami berlanjut. Bang Rojak pasti sudah bicarakan dengan orang tuanya. Aku pun telah siap.

Selesai berbenah sengaja kurapikan seluruh tubuhku. Mandi air hangat lalu mengenakan pakaian yang pantas sebagai seorang gadis. Karena malam ini, bisa saja kami akan menemui keluarga Bang Rojak.

Kusiapkan wajah seceria mungkin. Jangan sampai tertinggal gincu merah jambu. Duduk di depan cermin, tampak olehku sosok Kimora yang cantik. Ternyata aku tidak terpaut jauh dengan model pembersih wajah oval itu. Berkulit kuning dengan mata yang lembut dan dagu yang tipis.

Kuketuk pintu ruangan Bang Rojak.

"Yaa ... Masuuk!"

Pintu terbuka. Tampak si baby face itu di sana, sedang duduk dengan lengan kemeja putih yang tergulung ke atas. Wajahnya tersenyum menyadari kehadiranku.

"Hai ... sini masuk, cantik," sapanya. Ini pertama kali pria itu memanggilku cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun