Hujan yang mengurung seharian.
Tak memberi ruang untuk melangkah.
Semakin tekadku melawan.
Semakin tak terbendung derasnya.
Berdiam diri, dimakan sepi.
Mau lari, dikata tak tahu diri.
Sungguh berisik nyanyian hujan.
Menari menggergaji telinga.
Tertawa membahana menabur duka.
Ah, biarlah rindu yang kubawa basah.
Jatuh diantara wajahmu.
Yang mengalir dingin.
Menyentuh bibirmu.
Lalu kau teguk.
Menghangatkan asmara yang kita bangun.
Sungailiat, Bangka 14012019
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!