Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belong Rinduku (Kenangan PERSAMI pramuka)

21 Maret 2024   16:59 Diperbarui: 21 Maret 2024   17:52 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar poto pixabay gratis

BELONG RINDUKU
DN Sarjana

Anak-anak kelas 2 SMA Nusa Bakti yang memilih ekstra pramuka sebenarnya kepingin PERSAMI dilaksanakan di sekolah dari pada di tepian hutan Belong. Yang namanya anak-anak pasti duluan ketakutan.

Konon tempat itu dikelilingi hutan di ujung desa. Namanya Desa Belong. Ada semacam sabana di pinggiran sungai.  Apa boleh buat mereka harus tunduk pada kakak pembina.

"Tidak ada lagi yang menyampaikan pilihan lain. Kita sepakat persami dilaksanakan di Belong."

"Tapi..." Latri mengangkat tangan. Ia memang dari SMPN 1 jagonya pramuka. Namun Randa mencegat ucapannya.

"Maaf tidak ada yang tapi-tapian. Ini keputusan sekolah. Yang tidak mau ikut, silahkan melapor kepada kepala sekolah."

Setelah bubaran, Latri menampakkan kekeselannya kepada Randa. Dia menjauh tak satupun bicara sama Randa. Randa adalah kakak pembina dari kelas 9. Ia bersama Novi, Janggo, Nia, dan masih banyak lagi sebagai kakak pembina.

Hari sabtu, pagi-pagi anak-anak sudah berkumpul di halaman sekolah. Persiapan pelepasan dilakukan oleh kepala sekolah. Tidak banyak sambutan yang diberikan. Cuman mengingatkan anak-anak agar berhati-hati.

Setelah bubar, peserta bergegas mengambil barang bawaan. Namanya kemah di tempat terbuka, banyak peralatan yang harus dibawa.

Tampak tiga truk telah menunggu. Mereka terbengok. Terutama yang perempuan. Dalam hati mereka bertanya: "Apakah kita naik truk?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun