/1/
senja membasah  dalam secangkir teh di beranda
membayang rajah nasib dan tarian tangan perempuan perkasa di setiap petikan
ladang  saksi bisu perjalanan mengurai cerita dalam setiap helai daun yang terjerembab
/2/
di sela rindu, teh kuseduh  menemu kenangan kekasih, menghilang tanpa jejak
seperti semerbak wangi teh  bergegas menguar
hanya tinggal nostalgia  mengalir dalam setiap tegukan
/3/
pemetik teh memahat puisi dalam  setiap tarikan napas
(gerimis menyaksikan peluh dan air mata)
hikayat senja tertuang dalam secangkir teh yang larut tenggelam di palung sunyi semesta
: kita tak sempat berpelukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!