Sabtu (05/04), semua anggota tim telah bersiap-siap setelah menikmati kopi dan teh hangat, serta bubur kacang hijau. Tidak lupa kekhasan budaya mamahan, sirih-pinang-kapur. hehe...Â
Sebelum tiba di meja diskusi, saya menyempatkan membaca beberapa artikel dari Kompasiana seperti biasanya saya lakukan. Saya sempat pula untuk merespon dengan memberi komentar. Seorang sahabat mengirim kabar bahwa ia rindu untuk menempatkan artikel ke dalam akun Kompasiana. Ia sudah sukses mendaftar. Seorang yang lain mengirim teks dalam Bahasa Amarasi-Kotos dan meminta agar saya mengoreksinya (di sini). Mantap.
Saya mendapat kabar baik dari kampung, seorang rekan guru telah melangsungkan pernikahan. Dalam acara resepsi biasanya ada sambutan-sambutan. Sambutan disampaikan oleh Kepala Desa dan wakil keluarga, sementara guru itu mempunyai pemimpin yakni kepala sekolah, tetapi tidak mendapat tempat untuk menyampaikan sambutan. hehe...Â
Dalam tradisi memberikan sambutan, bila yang dimaksud tidak ada, maka mungkin ada yang mewakili, maka pemandu acara akan berkata ... atau yang mewakili ... . Nah, pada acara resepsi pernikahan rekan guru yang satu ini, yang mewakili kepala sekolah tidak mendapat tempat dan peluang memberi sambutan. ... .  hehe.. .Â
Lupakan.
Kami sedang melanjutkan tugas membaca dan berdiskusi dalam focus group disccusion (FGD). Hari ini kami mulai membaca dari pasal 28-32. Sampai dengan hari kemarin kami telah membaca dan mendiskusikan 773 ayat. Tersisa 310 ayat yang mesti kami baca dan diskusikan. Mungkinkah hari ini selesai semuanya? Tidak! Rerata setiap harinya kami membaca antara 80 - 110 ayat.
***
Janji Tuhan pada Abraham disampaikan beberapa kaliÂ
- 12:2, berkat berlimpah, keturunan, suku bangsa dan bangsa yang hebat, nama yang tersohor, orang yang membawa berkat pada bangsa (orang) lain;
- 15:1, menjaga dan melindungi dari musuh-musuh
- 17:1,6-10,11-13, Â keturunan dan menjadikan keturunannya bertambah banyak, janji akan memberikan tempat; tanda perjanjian (sunat)
- 21:16-17; berkat berlimpah pada keturunannya. Bertambah banyak tak terhitung lagi jumlahnya. Keturunannya menjadi pemenang-pemenang, dan melalui keturunan14:nya bangsa lain mendapatkan berkat.Â
Suatu janji yang luar biasa, disampaikan berkali-kali kepada orang yang sama, yakni: Abram (11:26) yang kemudian namanya menjadi  Abraham (17:5).
Janji yang sama diketahui oleh Isak (Ishak) anak Abraham, maka ia menyampaikannya kepada anaknya Yakob (28:3-4). Tuhan yang Mahatinggi memberikan berkat berlimpah pada keturunannya, keturunannya berlipat-lipat kali jumlahnya dan memiliki kekuatan dan kehebatan.
Selanjutnya Tuhan sendiri yang datang bertemu dengan Yakob dan mengulangi janji yang pernah diucapkannya kepada Abraham dan diketahui oleh Isak (Ishak). Saat itu Yakob dalam perjalanan menuju Padan-Haran (Mesopotamia). Di tengah perjalanan ia beristirahat (bermalam). Dalam pada itu ia bermimpi yang mana di dalam mimpinya, ia melihat tangga di mana para malaikat naik-turun melaluinya. Ia melihat Tuhan. Tuhan menyampaikan sekali lagi janji yang pernah diucapkannya (28:13-14).Â
Selanjutnya Tuhan memberikan janji "bonus" kepada Yakob yakni penyertaan dan perlindungan, hingga perwujudan dari semua janji yang pernah diucapkan-Nya baik pada Abraham maupun Isak bahkan pada diri Yakob sendiri.
Pada peristiwa ini Yakob menamai tempat itu Betel (Bet'el) dengan menempatkan satu batu sebagai tugu. Batu itu hendak dikenang dan mengingatkan akan janjinya, jika Tuhan menyertai, bila ia mendapat apa yang dijanjikan-Nya, maka ia akan memberikan sepersepuluh bagian/perpuluhan (28:22). Â
Bagian yang disebutkan sebagai perpuluhan (14:20)telah ada sebelumnya pada cerita ketika Abraham membawa Lot yang disandra oleh karena kekalahan dalam perang ( 14:1-24).
Catatan ini tidak bermaksud mengabaikan tokoh Alkitab yang lain yakni anak sulung Isak, yakni Esau. Sorotan selanjutnya pada Yakob yang tinggal di Padan-Aram (Mesopotamia). Ia bekerja pada pamannya, mendapatkan isteri-isteri, ternak sebagai kekayaan, hingga hamba-hamba (pekerja). Ia bekerja selama 14 tahun untuk "menebus" cintanya agar memperoleh isteri-isteri, dan enam tahun untuk memperoleh tambahan kekayaan.
Pada titik waktu di mana kekayaannya makin bertambah, pengaruhnya makin luas dan hebat, timbul iri hati, dengki, cemburu justru dari orang-orang terdekatnya. Maka, ia memilih untuk membawa keluarganya, harta/kekayaannya, dan semua pekerja (hamba) pulang ke negerinya. Ia berencana dan memutuskan serta mengambil langkah berangkat ke Kana'an.
Laban, mertua Yakob mengejar. Ia mendapati rombongan itu di pegunungan Gileat. Tuhan  mengingatkan Laban agar tidak mengkasari Yakob. Ketika Laban mencapai rombongan itu, keduanya membuat perjanjian. Nama perjanjian itu disebutkan dalam tiga istilah: Yegar Sahaduta (bhs.Aram) dan Galed (bhs.Ibrani) artinya tumpukan batu/tugu kesaksian; dan Mizpa/Mispa (bhs.Aram) artinya menara pengawas/menara jaga (31:47-49). Tempat itu sebagai perbatasan untuk perdamaian.Â
Yakob pada akhirnya dapat melanjutkan perjalanan untuk kembali ke tanah kelahirannya. Kekuatiran muncul ketika ia ingat akan masa lalunya. Ia dan ibunya pernah melakukan "trik penipuan" sehingga mendapatkan hak kesulungan dari kakaknya, sekaligus memperoleh berkat dari ayahnya. Kakaknya, Esau justru mendapatkan berkat yang bertolak belakang dari berkat yang didapatinya. Maka, Esau mendendam. Sampai di sini, Yakob mulai kuatir, jangan-jangan kakaknya akan membalaskan dendamnya. Kekuatiran ini menyebabkan ia menata (manajemen) kekayaannya secara sistematis. Ada yang diberikan sebagai hadiah kepada kakaknya, dan ada pula yang dipersiapkan untuk "dikorbankan" dan akhirnya masih tersisa sebagai "modal" melanjutkan kehidupan.
Tugas hari Sabtu, (05/04) ini sampai di sini. Kami telah membaca 187 ayat pada hari ini. Suatu kemajuan dalam diskusi yang alot. Beberapa kata yang sangat alot harus "diperdebatkan" dengan argumentasi yang hebat antargenerasi tua dan generasi muda.Â
Mengapa ada perdebatan dan argumentasi? Ini terjadi karena perkembangan bahasa. Istilah yang diketahui kaum tua belum/tidak diketahui oleh kaum muda dan sebaliknya. Maka, mesti ada jalan tengah sebagai solusi yang memuaskan para pihak.
Berikut ini satu syair menarik dalam Bahasa Amantun (dan Bahasa Meto' lainnya) yang dapat dikutipkan seperti ini:
Tona bo' nua yen au 'aetn ok a'mi ko. Tabu au utuuk ho mui't eun le' nane, ka ta-tiit fa es he nlopo'. Au ka 'tuun he 'euk 'it fa mese' amsa'. Kalu nmui' mui' fui na'maet ho mui't enu, au ka 'eut ko fa, mes au 'seka sin, pah. Kalu nmui' tuaf nabaak naan ho nuu, ho mleun kau he 'seka', meski au ka 'saan fa. Neno namtetu te, maans aa nhoi kau. Fa-fai te, au 'maniik ta u'tai' a'maet. Au 'bee', ma ka 'tuupfa leko, natuin au 'panat ho mui't eun le' nane, pah. (Konsep Bahasa Amanatun, 31:38-40)
Terjemahan balik.
Selama 20 tahun aku menghamba padamu. Aku menggembalakan ternak-ternakmu, tidak satu pun yang gugur dari kandungan,. Aku tidak pernah membakar (menyembelih) untuk makan daging. Jika ada binatang liar memangsa ternak-ternakmu, aku tidak memberitahukannya kepadamu, tetapi aku menggantinya. Jika ada orang mencuri ternak-ternakmu, kamu menyuruhku untuk mengganti walau pun aku tidak bersalah. Ketika hari siang, terik membakar kulitku. Ketika hari malam, (kurasakan udara) dingin hingga gemetarlah tubuhku. Aku terus melek mata, dan tak dapat terlelap, oleh karena aku menjagai (melindungi) ternak-ternakmu itu.
Sampai di sini teks ini begitu menghanyutkan. Tak terasa beberapa di antara anggota tim menitikkan air mata. Lalu, kami terdiam beberapa saat. Berefleksi. Berefleksi tentang kerja keras seorang Yakob demi "menebus" rasa berdosa dan meraih cintanya, lalu membangun rumah tangga dan usahanya.
Catatan lain yang menarik yakni nama-nama dari anak-anak Yakob. Tiap nama ada artinya.
- Ruben ~ Tuhan melihat, memandang kesusahan,kesulitanku
- Simeon ~ Tuhan mendengar seruanku
- Lewi ~ dia memeluk erat diriku; kesetiaan
- Yahuda ~ aku memuji dan memuliakan Tuhan (terpujilah Tuhan)
- Dan ~ Tuhan mendengar doaku dan menjadi hakim yang adil
- Naftali ~ Kami saling berkejaran, kecepatan, ketangkasan
- Gat/Gad ~ keuntungan berlipatÂ
- Aser/Asyer ~ aku bersukacita, bergembira, senang
- Isaskar ~ Tuhan melunasi kelelahanku
- Sebulon/Zebulon ~ hadiah dari Tuhan maka aku menghormati-Nya
- Yusuf ~ Tuhan menghapus rasa malu pada diriku, Ia akan menambahkan padaku keturunan
Sampai di sini nama dari anak-anak Yakob yang lahir di "tanah rantau". Di sana ia bekerja sebagai peternak/gembala upahan, namun sukses menjadi seorang peternak kaya.
Ketika dalam perjalanan, ia mengirim utusan membawa kabar kepada kakaknya dengan pesan bahwa Yakob, adiknya telah kembali dan sedang dalam perjalanan. Utusan kembali membawa kabar yang diasumsikan sebagai kabar "buruk" oleh karena kakaknya membawa "pasukan pengiring" sebanyak 400 orang untuk menjemput rombongan Yakob.Â
Yakob mengirim hadiah berupa ternak. Pada bagian ini kami belajar bagaimana menata perbandingan ternak antara jantan-betina secara baik.
- 200 ekor betina (kambing dan domba) disandingkan dengan 20 ekor jantan (kambing dan domba).Â
- 40 ekor sapi betina disandingkan dengan 10 ekor sapi jantan
- 20 ekor keledai betina disandingkan dengan 10 ekor keledai jantan.
Pendekatan yang demikian tentulah dapat dihitung secara matematis oleh mereka yang berprofesi sebagai peternak kambing atau domba, atau sapi dan keledai. Jenis-jenis ternak yang dipelihara dalam jumlah besar dengan memanfaatkan padang penggembalaan dan perkandangan yang memadai, perlulah kiranya untuk menentukan perbandingan 1 jantan berbanding sekian betina. Maka, diperoleh di sini sebagai berikut:
- 10 ekor kambing betina satu kandang dengan 1 ekor kambing jantan; begitu pula dengan domba
- 4 ekor sapi betina satu kandang dengan 1 ekor sapi jantan (mungkin satu kelas/famili dengan lembu, kerbau)
- 2 ekor keledai betina satu kandang dengan 1 ekor keledai jantan (mungkin satu kelas/famili dengan kuda, zebra)
- dan lain-lain
Begitu kayanya pengetahuan di dalam Alkitab, khususnya pada bagian-bagian yang kami baca hari ini dan hari-hari yang sudah berlalu. Saya tidak dapat secara utuh menyeluruh mencatatkan di sini. Saya mencoba saja untuk mengelaborasi yang kiranya dapat saya paparkan sebagai pengetahuan.
Semoga bermanfaat dan kiranya memberkati.
Oebesa-So'e, 05 April 2025
Heronimus Bani ~ Pemulung AksaraÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI