Mohon tunggu...
Literasi Kata
Literasi Kata Mohon Tunggu... Bukan Terikat

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

4 Agustus 2024   00:06 Diperbarui: 21 Februari 2025   23:25 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radar Utara, 09 Februari 2025

Oleh : Heri Halilng

"Sudah berapa lebaran kau tak pulang?"

"Aku malu untuk itu."

"Sisha, bukan begitu caranya untuk lari."

        Perempuan itu beringsut turun dari sofa. Dia tekuk kedua lutut lalu membenamkan wajah di selanya.

Sisha terpekur.

"Pelacur kotor macamku hanya membuat mereka malu."

Tak lama Dia rasakan tangan Rizqita memeluknya.

"Aku sama denganmu. Tapi aku beranikan itu. Ku harap hari ini kau pulang. Nikmati lebaranmu besok."

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun