Dia sudah bekerja keras sepanjang malam hingga pagi itu, selalu berusaha untuk berada di bagian depan dari kelompok pendaki.
Sekarang, saat Beidleman masih merayap di bebatuan sekitar 30 meter di atasnya, Namba yang sudah tidak sabar langsung saja menjepitkan 'ascender' nya ke tali yang menjuntai sebelum Beidleman menambatkan ujung atasnya.
Ini sama seperti dia akan menumpukan seluruh berat badannya pada tali, yang akan menarik Beidleman jatuh. Untung secara refleks Mike Groom meraihnya dan mengingatkan untuk selalu ekstra hati-hati.
Makin lama antrian makin bertambah panjang, demikian pula waktu yang tertunda. Pada jam 11:30 siang, 3 dari klien Hall - Hutchison, Taske, dan Kasischke - mulai khawatir dengan banyaknya waktu yang terbuang.
Klien Hall Mulai Balik Arah
Terjebak di belakang team Taiwan yang lamban, Hutchison kemudian mengatakan, "Tampaknya semakin tidak mungkin bahwa kita akan mencapai puncak sebelum jam satu siang, waktu yang ditentukan Rob sebagai 'turn around time'".
Setelah diskusi singkat, mereka akhirnya memutuskan untuk melupakan puncak. Kemudian, dengan ditemani 2 orang Sherpa, Lhakpa Chirri dan Kami, mereka kembali turun.
Sebelumnya, Fischbeck, salah satu klien terkuat Hall, juga telah berbalik. Keputusan itu pasti sangat sulit untuk mereka, terutama Fischbeck, karena ini merupakan upaya keempat-nya di Everest.
Mereka masing-masing telah membayar 65,000 dolar untuk bisa berada di atas sana dan telah mengalami minggu-mingu yang penuh penderitaan.
Semangat besar mereka-lah yang selama itu mendorong mereka untuk tetap bertahan. Namun, dihadapkan dengan keputusan yang sulit, mereka adalah termasuk dari beberapa pendaki yang hari itu telah membuat keputusan bagus.
Kemacetan kedua terjadi lagi setelah beberapa saat, bahkan lebih buruk dari yang pertama. Kali ini terjadi di Puncak Selatan. Hillary Step hanya tinggal berjarak sepelemparan batu, dan sedikit sesudahnya adalah puncak.