Entah kenapa, para Sherpa ternyata tidak berangkat mendahului kami pada malam 9 Mei. Ketika Ang Dorje dan saya mencapai 'The Balcony', kami berada satu jam di depan kelompok pendaki lain.
Sebenarnya bisa saja sementara menunggu, Ang dan saya memasang tali pengaman. Tapi sebelumnya Hall secara eksplisit meminta saya, sebagai klien, untuk menunggu di 'The Balcony', sedangkan Lobsang masih jauh di bawah, membantu Pittman dengan 'short rope'. Tidak ada yang bisa membantu Ang Dorje untuk memasang tali pengaman.
Ang Dorje adalah seorang pemuda pendiam. Dia menilai Lobsang sebagai seorang yang mata duitan dan suka pamer. Dalam 6 minggu terakhir ini, Ang Dorje telah bekerja keras melebihi porsi tugasnya.
Sekarang dia merasa jengkel karena telah melakukan pekerjaan lebih dari yang seharusnya. Jika Lobsang tidak membantu memasang tali pengaman, dia-pun tidak akan melakukannya. Tampak cemberut, Ang Dorje duduk bersama saya menunggu.
Kemacetan Di Gunung
Tidak lama kemudian kelompok pendaki sampai di tempat kami menunggu. Dan benar, sesaat setelah melanjutkan pendakian, penumpukan pendaki yang menyebabkan kemacetan terjadi ketika kami harus melewati tanjakan terjal berupa bongkahan bebatuan raksasa di ketinggian 8,534 meter.
Klien berkerumun didasar tanjakan selama hampir satu jam, sementara Beidleman - sendirian karena Lobsang belum sampai - susah payah bekerja keras memasang tali pengaman.
Disini, ketidak sabaran dan minimnya pengalaman teknis Namba hampir menyebabkan bencana.
Namba, seorang pengusaha yang suka bercanda dengan mengatakan bahwa suaminya yang melakukan semua tugas memasak dan bersih-bersih, menjadi terkenal di Jepang karena ambisinya untuk menjadi wanita Jepang kedua yang berhasil menaklukan 'The Seven Summits'.
Pendakiannya ke Everest ini merupakan puncak ke-tujuh atau terakhirnya untuk 'The Seven Summits', menyebabkan dia menjadi tidak sabar untuk segera sampai puncak.
Biasanya dia adalah pendaki yang lamban dan serba ragu, tapi hari ini, dengan puncak sudah terlihat di depan mata, dia menjadi terlalu bersemangat.