Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dan Pagi

22 Agustus 2025   05:51 Diperbarui: 22 Agustus 2025   05:51 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com

Masih pagi perempuan itu masih duduk tenang menatap mentari yang mulai muncul

Di keheningan pagi masih duduk melamun sambil melihat bayang-bayang

Bayang dirinya di pantulan air yang tenang

Tak ada satupun yang bisa mengusiknya

Mengapa pagi ini harus sunyi , hanya semburat kuning mulai nampak

Mengapa hatinya masih terbelenggu masa lalu

Padahal sudah berganti hari sudah berganti suasana pagi

Tapi dia tetap melamun dengan semburat kuning

Tolong tanyakan dia mengapa sepagi ini sudah ada di sini

Mentari muncul bersinar kontras dengan wajahnya yang masih melamun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun