Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Injury Time: Prabowo Subianto Berjuang Sendiri

27 Juli 2022   03:43 Diperbarui: 27 Juli 2022   03:47 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ketua DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sumber: Antara by Bisnis.Com

Jelas ada deal - tersirat untuk kolaborasi di 2024 - antara Megawati dan Prabowo pada kapasitas masing-masing sebagai Ketua Umum Partai pasca Pilpres 2019 yang kemungkinan diamini oleh Presiden Jokowi dan mengawalnya secara bersama sampai 2024.[2]

"Pengorbanan Prabowo Subianto bergabung di Kabinet Jokowi-Ma'ruf - sangat luar biasa dan tidak menjadi oposisi - perlu menjadi pertimbangan Megawati dan Presiden Jokowi, menuju Pilpres 2024."

Baca juga: Prabowo-Puan Pasangan Paling Berpeluang di Pilpres 2024

Mengingatkan Kalkulasi Lama

Tentu memiliki target dan perhitungan yang sama, bisa jadi sebuah kesepakatan tersirat dan terucap bahwa pada Pilpres 2024, Megawati dan Presiden Jokowi diharapkan oleh Prabowo Subianto untuk dipasangkan bersama Puan Maharani.

Seiring perkembangan karir dan semangat Puan Maharani tentunya sebagai Ketua DPR RI, jelas pertimbangan itu berbeda sekarang. Termasuk pengaruh syahwat politik kekuasaan yang menggeliat, maka bisa terjadi perubahan. Justru karena perubahanlah yang akan abadi.

Itulah suasana yang menggambarkan tak sejalannya ucapan dan tindakan para politisi di panggung politik, yang akan berubah cepat dan sangat dinamis.

Inkonsistensi dalam dunia politik praktis mendapatkan pembenarannya melalui kalimat 'magis' bahwa tidak ada kawan dan lawan yang abadi.

Kalimat magis politik itulah tidak selalu benar dan dibenarkan oleh insan politikus, tentu tergantung situasinya.

Kalau Megawati dan Presiden Jokowi meninggalkan Prabowo Subianto, diprediksi Megawati dan Presiden Jokowi akan gagal mendudukkan putera/putri mahkotanya, yaitu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. [3]

Baca juga: Puan Maharani Capres, PDIP Potensi Kalah Pilpres 2024

Mungkin Prabowo Subianto tidak stres bila Megawati dan Presiden Jokowi sekalipun tidak mendukungnya sebagai calon presuden (capres), Prabowo Subianto masih bisa lega dan santai untuk mencari pasangan koalisi, satu parpol.

Karena sangat jelas Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tertinggi diantara kandidat capres, artinya masih memiliki kesempatan besar untuk merebut hati masyarakat yang punya hak suara untuk memilih pada Pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun