Jelas ada deal - tersirat untuk kolaborasi di 2024 - antara Megawati dan Prabowo pada kapasitas masing-masing sebagai Ketua Umum Partai pasca Pilpres 2019 yang kemungkinan diamini oleh Presiden Jokowi dan mengawalnya secara bersama sampai 2024.[2]
"Pengorbanan Prabowo Subianto bergabung di Kabinet Jokowi-Ma'ruf - sangat luar biasa dan tidak menjadi oposisi - perlu menjadi pertimbangan Megawati dan Presiden Jokowi, menuju Pilpres 2024."
Baca juga:Â Prabowo-Puan Pasangan Paling Berpeluang di Pilpres 2024
Mengingatkan Kalkulasi Lama
Tentu memiliki target dan perhitungan yang sama, bisa jadi sebuah kesepakatan tersirat dan terucap bahwa pada Pilpres 2024, Megawati dan Presiden Jokowi diharapkan oleh Prabowo Subianto untuk dipasangkan bersama Puan Maharani.
Seiring perkembangan karir dan semangat Puan Maharani tentunya sebagai Ketua DPR RI, jelas pertimbangan itu berbeda sekarang. Termasuk pengaruh syahwat politik kekuasaan yang menggeliat, maka bisa terjadi perubahan. Justru karena perubahanlah yang akan abadi.
Itulah suasana yang menggambarkan tak sejalannya ucapan dan tindakan para politisi di panggung politik, yang akan berubah cepat dan sangat dinamis.
Inkonsistensi dalam dunia politik praktis mendapatkan pembenarannya melalui kalimat 'magis' bahwa tidak ada kawan dan lawan yang abadi.
Kalimat magis politik itulah tidak selalu benar dan dibenarkan oleh insan politikus, tentu tergantung situasinya.
Kalau Megawati dan Presiden Jokowi meninggalkan Prabowo Subianto, diprediksi Megawati dan Presiden Jokowi akan gagal mendudukkan putera/putri mahkotanya, yaitu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. [3]
Baca juga:Â Puan Maharani Capres, PDIP Potensi Kalah Pilpres 2024
Mungkin Prabowo Subianto tidak stres bila Megawati dan Presiden Jokowi sekalipun tidak mendukungnya sebagai calon presuden (capres), Prabowo Subianto masih bisa lega dan santai untuk mencari pasangan koalisi, satu parpol.
Karena sangat jelas Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tertinggi diantara kandidat capres, artinya masih memiliki kesempatan besar untuk merebut hati masyarakat yang punya hak suara untuk memilih pada Pilpres 2024.