Di era kepemimpinan Jokowi, posisi Indonesia dalam pergaulan internasional tampak bersahabat dengan semua negara tanpa menunjukkan keberpihakan pada blok tertentu terutama dua kekuatan besar China dan Amerika.
Namun dari sisi kerjasama ekonomi, Indonesia di bawah rezim Jokowi lebih banyak berhubungan dengan China dibanding Amerika Serikat, kedekatan tersebut bisa terlihat dari banyaknya investasi China di Indonesia selama periode kepemimpinan Jokowi.
Bahkan dari sekian banyak investasi China di Indonesia tidak sedikit yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama soal proporsi penempatan tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari China, bukan sebaliknya tenaga kerja Indonesia yang diutamakan.
Situasi tersebut berbanding terbalik dengan era pemerintahan SBY yang lebih banyak melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat, SBY dianggap memiliki kedekatan khusus dengan negeri paman sam selama periode kepemimpinannya.
Perlu diketahui bahwa kemenangan Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 tidak lepas dari dukungan presiden Jokowi, dimana Jokowi sangat berkepentingan agar pemerintahan ke depan tetap melanjutkan legasi yang ditinggalkan salah satunya adalah pemindahan ibu kota negara.
Dengan peran tersebut, apakah Jokowi masih bisa mengendalikan pemerintahan mendatang yang didalamnya terdapat anak sulungnya sebagai wakil presiden untuk terus menjalin hubungan dengan China sebagai mitra strategis dalam kerjasama ekonomi.
Sudah barang tentu semua kebijakan yang ada sepenuhnya di bawah kendali Prabowo Subianto, terlepas dari posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden, karena itu pertanyaannya apakah Indonesia dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan cenderung menjalin hubungan kerjasama ekonomi dengan China layaknya presiden Jokowi atau justru sebaliknya akan membangun kedekatan dengan Amerika Serikat.Â
Bila menelisik ke belakang, sosok Prabowo Subianto pernah mendapatkan pelarangan dari pemerintah Amerika Serikat agar tidak berkunjung ke negara paman sam tersebut karena tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia di masa lampau.
Belakangan setelah menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo Subianto sering melakukan lawatan ke Amerika Serikat dalam rangka kerjasama di bidang militer.
Dengan kehadirannya di Amerika Serikat sebagai menteri pertahanan telah merubah citra Prabowo Subianto selama ini sebagai sosok yang kerap kali dikaitkan dengan tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia di masa lampau, dengan momentum tersebut, sangat terbuka bagi Prabowo Subianto untuk menjalin kedekatan dengan negeri paman sam selama periode kepemimpinannya.