Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, penulis Hammam Habib Al Falah mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di kelurahan Tegalgede tertarik untuk membantu masyarakat dalam pengembangan usahanya dengan memanfaatkan media internet.Â
Sehingga usaha laundry tersebut dapat menarik minat masyarakat luas melalui kecanggihan teknologi berbagai media social. Dengan demikian dapat memulihkan dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Kelurahan Tegalgede, Kabupaten Jember dilaksanakan secara online mulai tanggal 11 Agustus 2020 sampai 10 September 2020.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha agar mampu mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 dengan menggunakan strategi pemasaran yang lebih luas melalui media digital. Pelaksanaan Program Kerja (Proker) KKN dilakukan melalui beberapa tahapan.
Pada minggu pertama adalah tahap observasi dengan melakukan survey dan diskusi dengan pemilik usaha untuk mencari permasalahan serta hambatan selama pandemic Covid-19.Â
Minggu kedua, melakukan edukasi mengenai penggunaan media social yang baik dan benar, caranya menarik minat customer online dan pembuatan akun media social Instagram serta mengembangkan media promosi yang sudah ada. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan omset penjualan serta memperluas hubungan dengan Customer diberbagai media social.Â
Minggu ketiga, menambahkan sedikit inovasi dalam metode pembayaran bisnis laundry ini secara digital menggunakan e-money dengan memanfaatkan e-commerce.Â
Minggu keempat atau minggu terakhir dilakukan promosi menggunakan media cetak berupa brosur dan tahap evaluasi dari adanya penerapan program KKN. Dengan adanya Program Kerja (Proker) KKN tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap usaha laundry di kelurahan Tegalgede.
Berdasarkan hasil observasi yang didapat menyatakan bahwa UMKM mengalami penurunan omset tersebut karena usaha tersebut masih pasif dalam melaksanakan usaha bisnisnya, yakni hanya menunggu konsumen datang ke lokasi usaha serta kurangnya pemahaman dan pemanfaatan teknologi seperti media social sebagai sarana promosi.Â
Pemahaman mengenai dunia digital marketing, branding, dan creative content juga menjadi salah satu penyebab usaha ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid19.
Pada minggu ke-2 (minggu kedua) melakukan kegiatan pendampingan sasaran dalam penggunaan media sosial dan pengambilan foto video. Selain itu dilakukan juga pemaparan materi atau gambaran berbisnis yang tepat di masa pandemi Covid19. Dimana pada kegiatan ini sasaran mendapat materi tentang media sosial serta cara berbisnis pada platform tersebut. Selain itu juga dilakukan observasi dan identifikasi permasalahan.