Dunia saat ini sedang menghadapi wabah besar COVID-19. COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Sebelum menyebutnya dengan COVID-19, khalayak ramai menyebut virus ini dengan nama Wuhan's Pneumonia. Banyak sekali negara yang terdampak dari penyakit ini, tidak terkecuali di Indonesia.
Dengan naik tajamnya angka penularan selama beberapa bulan terakhir, pemerintah pusat Republik Indonesia telah membuat protokol penanganan virus yang terus diperbarui serta telah mengkaji kebijakan apa yang paling tepat untuk memutus persebaran COVID-19 ini. esiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah terus memantau penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah berlangsung sejak 3 Juli 2021 lalu. Menurut Presiden, relaksasi penerapan PPKM Darurat akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 26 Juli 2021, dengan catatan tren kasus Covid-19 mengalami penurunan.
Kebijakan PPKM Darurat adalah kebijakan yang harus diambil pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19. Selain itu, kebijakan tersebut juga bertujuan untuk mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di rumah sakit sehingga tidak membuat lumpuh rumah sakit akibat kelebihan kapasitas oleh pasien Covid-19.
Permasalahan yang terjadi akibat pandemi covid-19 saat ini di sektor kewirausahaan jelas sekali terasa salah satunya adalah penurunan omset para pelaku usaha atau UMKM salah satunya adalah UMKM Londra Londri di Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.Â
Berkembangnya UMKM di Indonesia tidak lepas dari faktor yang mendorong majunya pertumbuhan UMKM di Indonesia diantaranya, pemanfaatan sarana teknologi, informasi dan komunikasi, serta kemudahan peminjaman modal usaha.Â
Disaat perkembangan UMKM yang belum terlalu baik, awal tahun 2020 wabah Covid 19 menyerang Indonesia. Hal ini sangat merugikan para pelaku UMKM, hal ini mengakibatkan turunya omset penjualan pedagang ataupun UMKM. Dengan keadaan seperti ini, para pelaku usaha diharuskan untuk memutar otak agar bagaimana caranya omset mereka tetap stabil dikala pandemi covid-19 seperti ini.
Sejak awal tahun 2020 kasus positif Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia menyebabkan Pandemic Covid-19 yang melanda hingga saat ini, tentu saja banyak aspek kehidupan manusia terdampak salah satunya membuat roda perekonomian terhambat.Â
Hal ini membuat banyak pelaku usaha termasuk UMKM mengalami masa sulit untuk menjalankan usahanya. Salah satu yang sangat merasakannya adalah usaha laundry pakaian di Desa Tegalgede mengalami penurunan pendapatan atau omset.Â
Hal ini merupakan imbas dari peraturan pemerintah yang membuat himbauan untuk bekerja dirumah ( Work From Home ) serta murid sekolah dan mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring. Mahasiswa merupakan sumber pemasukan terbesar usaha laundry ini, dengan kebijakan pembelajaran secara daring banyak mahasiswa yang kembali ke daerah asalnya sehingga berdampak terhadap pendapatan usaha laundry ini.
Sistem pemasaran usaha laundry yang masih bersifat konvensional dan belum memanfaatkan media social berefek pada berkurangnya jangkauan promosi selama masa Pendemi Covid-19 ini sehingga berpengaruh juga terhadap pendapatan dari pelaku usaha jasa laundry di Tegalgede ini.Â
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, penulis Hammam Habib Al Falah mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di kelurahan Tegalgede tertarik untuk membantu masyarakat dalam pengembangan usahanya dengan memanfaatkan media internet.Â
Sehingga usaha laundry tersebut dapat menarik minat masyarakat luas melalui kecanggihan teknologi berbagai media social. Dengan demikian dapat memulihkan dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Kelurahan Tegalgede, Kabupaten Jember dilaksanakan secara online mulai tanggal 11 Agustus 2020 sampai 10 September 2020.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha agar mampu mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 dengan menggunakan strategi pemasaran yang lebih luas melalui media digital. Pelaksanaan Program Kerja (Proker) KKN dilakukan melalui beberapa tahapan.
Pada minggu pertama adalah tahap observasi dengan melakukan survey dan diskusi dengan pemilik usaha untuk mencari permasalahan serta hambatan selama pandemic Covid-19.Â
Minggu kedua, melakukan edukasi mengenai penggunaan media social yang baik dan benar, caranya menarik minat customer online dan pembuatan akun media social Instagram serta mengembangkan media promosi yang sudah ada. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan omset penjualan serta memperluas hubungan dengan Customer diberbagai media social.Â
Minggu ketiga, menambahkan sedikit inovasi dalam metode pembayaran bisnis laundry ini secara digital menggunakan e-money dengan memanfaatkan e-commerce.Â
Minggu keempat atau minggu terakhir dilakukan promosi menggunakan media cetak berupa brosur dan tahap evaluasi dari adanya penerapan program KKN. Dengan adanya Program Kerja (Proker) KKN tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap usaha laundry di kelurahan Tegalgede.
Berdasarkan hasil observasi yang didapat menyatakan bahwa UMKM mengalami penurunan omset tersebut karena usaha tersebut masih pasif dalam melaksanakan usaha bisnisnya, yakni hanya menunggu konsumen datang ke lokasi usaha serta kurangnya pemahaman dan pemanfaatan teknologi seperti media social sebagai sarana promosi.Â
Pemahaman mengenai dunia digital marketing, branding, dan creative content juga menjadi salah satu penyebab usaha ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid19.
Pada minggu ke-2 (minggu kedua) melakukan kegiatan pendampingan sasaran dalam penggunaan media sosial dan pengambilan foto video. Selain itu dilakukan juga pemaparan materi atau gambaran berbisnis yang tepat di masa pandemi Covid19. Dimana pada kegiatan ini sasaran mendapat materi tentang media sosial serta cara berbisnis pada platform tersebut. Selain itu juga dilakukan observasi dan identifikasi permasalahan.
Kegiatan pertama diisi dengan pengenalan dan pendampingan penggunaan media sosial instagram. Pada tahap ini mitra dapat mengerti manfaat aplikasi tersebut dan dapat menggunakannya.Â
Kegiatan kedua adalah memberikan pelatihan pembuatan akun media social Instagram, dilanjutkan dengan pembuatan konten feeds di instagram, memberi caption dengan tujuan memberi informasi yang jelas dan menarik kepada masyarakat digital. Kemudian juga ada editing video seperti memotong, menggabungkan video, dan menyisipkan lagu untuk dimuat dalam Instagram reels.
Pada minggu ke-3 (minggu ketiga) melakukan kegiatan pendampingan pelatihan yang dilakukan yakni dengan inovasi pembayaran digitalisasi dengan menggunakan platform digital berupa dompet digital atau e-money.Â
Dompet digital yang digunakan shopee pay karena di Jember ini khususnya di Tegalgede penggunaan shopee pay lebih sering dibanding dengan dompet digital lain. Layanan pembayaran ini sangat berdamapak bagi UMKM karena dengan mudah dan cepat hanya dengan melakukan scan barcode pembayaran dapat dilakukan, selain itu dengan platform ini memungkinkan kedua belah pihak (penjual & pembeli) untuk mendapatkan keuntungan berupa cashback.Â
Optimalisasi penerapan ini dilakukan guna memberikan gambaran baru tentang pembayaran yang aman dan mencegah uang palsu. dan juga memberikan efek positif bagi pemulihan perekonomian di masa pandemic saat ini karena masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan mobilitas dan kontak langsung dengan orang lain sehingga pembayaran digital yang saat ini sangat maju dan akan terus berkembang.Â
Pelatihan yang dilakuakn dengan cara memberikan informasi kepada mitra tentang pembayaran digital beserta cara kerjanya dan  apa manfaat yang didapat saat menggunakan pembayaran digital dan memberikan kemudahan juga kepada konsumen karena dengan memakai pembayaran digital ini memudahkan konsumen untuk membayar secara praktis.
 Namun, karena keterbatasan waktu pembayaran digital melalui shopee pay ini masih belum terealisasikan, proses verifikasi mitra shopee sendiri memerlukan waktu lebih dari 10 hari dimana dalam waktu tersebut program KKN sudah selesai. Walaupun demikian tetap dilakukan pendampingan sampai proses ini selesai.
Pada minggu-4 (minggu keempat) melakukan kegiatan promosi kepada masyarakat sekitar dengan menggunakan media cetak berupa brosur. Pada minggu ketiga ini dilakukan penyebaran brosur yang sebelumnya sudah penulis dan mitra buat bersama.Â
Diawali dengan membuat desain brosur sederhana kemudian penulis meminta pendapat dari mitra sekaligus mengajarkan mitra untuk membuat brosur promosi sederhana.Â
Saat mengajarkan mitra untuk membuat brosur, mitra terlihat  masih awam dan belum pernah membuat desain brosur sebelumnya, oleh karena itu penulis mengajarinya dengan menuntunnya pelan-pelan mulai dari basic, mitra juga terlihat antusias.Â
Selain mengajari mitra dalam membuat desain brosur di tempat, mitra juga cukup sering berkonsultasi mengenai desain brosur lewat chat. Setelah brosur disetujui mitra, dilanjutkan dengan mencetak brosur lalu menyebarkannya.
Setelah program kerja Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember Back to Village 2021 ini dilakukan, terbukti membawa dampak positif pada kondisi UMKM Londra Londri. Pemanfaatan media Instagram sebagai media pemasaran memberikan peluang usaha dalam pemasaran secara online sehingga kegiatan pemasaran juga dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara online.Â
Dengan adanya kemudahan transaksi menggunakan pembayaran digital membuat konsumen merasa lebih hemat, cepat, praktis tanpa harus kontak langsung dengan penjual ketika melakukan pembayaran tentunya akan meminimalisir penyebaran COVID-19.Â
Selain itu, pemanfaatan media promosi seperti brosur diharapkan mampu menarik pengunjung dan lebih memperkenalkan Londra Londri ini. (Hammam Habib Al Falah/ KKN BTV 3 UNEJ/ TEGALGEDE/ KKN48/ DPL:Tree Setiawan Pamungkas, SAP., MPA)Â