Oleh karena itu, orang tua berkewajiban untuk menanamkan budaya kerja keras pada putra-putri tercinta. Dimulai dari tanggung jawab membersihkan rumah dalam skala kecil sampai belajar untuk menggapai cita-cita kelak, bukan sekadar mendapatkan nilai tinggi di rapor.Â
Orang tua perlu memberikan pengertian bahwa apa yang dilihat di dunia maya tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Kecepatan mendapatkan hasil adalah halusinasi di dunia nyata, karena hasil maksimal membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Cegah keterkikisan
"Mencegah lebih baik daripada mengobati."
Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan sebelumnya. Ya, kita paling sering mendengar pernyataan tersebut di bidang kesehatan. Sehat itu mahal, tapi sakit lebih mahal.
Pernyataan dengan kata kunci "mencegah" tersebut juga berlaku untuk pendidikan anak. Apabila kita tidak mencegah keterkikisan tiga hal sebelumnya dari diri putra-putri kita, niscaya kelak anak-anak kita hanya akan menjadi pecundang yang tak berdaya di masa depan.Â
Jadi, sebelum terlambat, kita cegah keterkikisan tiga hal tadi. Orang tua harus berperan aktif dan langsung untuk mendidik putra-putri tercinta. Jika mengabaikan didikan, siap-siap mengobati buah hati saat sudah 'sakit' di masa mereka dewasa, tapi sebenarnya mereka tidak dewasa dalam pemikiran dan tindakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI