Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tiga Hal yang Terkikis dari Diri Kebanyakan Generasi Zaman "Now"

19 Agustus 2025   11:31 Diperbarui: 19 Agustus 2025   13:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi zaman "now" (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Menambah parah, tidak ada orang tua yang melaporkan alasan anak datang terlambat.

Kalau kebanyakan anak usia dini di bimbel seperti itu, bagaimana dengan kebanyakan remaja tanggung yang juga belajar di bimbel? Kurang lebih sama. Terlambat semaunya, masuk seenaknya, dan masih santai bercanda-berbicara dengan teman-temannya saat di dalam kelas, padahal pelajaran sudah dimulai.

Beberapa kali saya mengingatkan murid-murid tersebut tentang ketepatan waktu kedatangan ke bimbel untuk belajar, tapi tentu saja, saya tidak bisa berbuat banyak apabila orang tua murid tidak turut terlibat untuk menanamkan disiplin pada anak-anak mereka sejak usia dini.

Diperparah lagi dengan Tania (bukan nama sebenarnya), pimpinan bimbel, yang menormalisasi keterlambatan kedatangan murid dengan alasan 'memahami keadaan orang tua murid' yang sebenarnya diragukan kebenarannya.

Disiplin, kalau pun ada, hanya ada di diri beberapa murid yang bisa dihitung dengan jari. Tentu saja, peran orang tua harus ada dalam mendidik kedisiplinan buah hati tercinta.

2. Pengendalian diri

Bicara soal pengendalian diri, kebanyakan generasi zaman "now" bisa dikatakan sangat minim dalam memaknai kepribadian ini. Terlihat sewaktu mereka berada di bimbel di mana saya mengajar dan menjadi guru mereka, kebanyakan dari mereka tidak fokus dan tidak berkonsentrasi dalam belajar, tapi lebih banyak ngoceh tak kunjung berhenti. 

Berbicara dengan suara yang keras, ketawa tanpa alasan yang jelas, berpikir tentang apa yang mereka senang sepanjang waktu, bahkan salah seorang murid bimbel, sebut saja Bob, berkata, "Ah, jadi gak asyik belajarnya kalau diam," sewaktu saya menegur tentang bisingnya dia di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung.

Yah, kesulitan kebanyakan generasi zaman now adalah mengendalikan diri mereka untuk mengesampingkan kebisingan yang mereka kira sebagai "kenyamanan" di saat belajar atau bekerja. Tidak semua kegiatan menyenangkan. Mengendalikan diri untuk berproses dalam suatu waktu yang panjang dalam belajar adalah kegiatan yang terasa sukar bagi mereka.

3. Kerja keras

Satu lagi yang terkesan "terkikis" dari diri kebanyakan generasi zaman "now" adalah kerja keras yang seakan lenyap entah ke mana. 

Kebanyakan generasi zaman "now" terlihat santai dan tidak jelas mau ke mana mereka akan menuju. Belajar di lembaga pendidikan formal tapi tidak tahu alasan untuk bersekolah.

Di bimbel, seakan tidak ada larangan untuk 'ribut'; dan guru, yang mereka kira, tidak punya kuasa seperti di sekolah, mereka (dibaca: kebanyakan murid bimbel) menimbulkan kebisingan dan tidak peduli dengan teguran guru bimbel untuk tenang. "Nanti kita berhenti les," adalah ancaman yang biasanya murid bimbel lontarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun