Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tiga Hal yang Terkikis dari Diri Kebanyakan Generasi Zaman "Now"

19 Agustus 2025   11:31 Diperbarui: 19 Agustus 2025   13:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi zaman "now" (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Belajar lebih dari 10 menit atau belajar berjam-jam tidak membuat kebanyakan generasi zaman "now" betah. Akibatnya, kerja 'santai' yang terjadi. Kebanyakan dari mereka tidak melihat perbuatan tangan menggores beberapa kata di kertas sebagai kegiatan yang menyenangkan, tapi membosankan. 

Bermain gim daring di ponsel pintar yang paling menarik minat kebanyakan generasi sekarang. Seketika mata fokus menatap layar smartphone dan tidak ada suara yang keluar dari mulut, karena pikiran berkonsentrasi sewaktu bermain gim.

Bagaimana mencegah keterkikisan tersebut?

Degradasi moral dan karakter. Kecenderungan itu terlihat semakin membesar dari hari ke hari. Tahun 2045 akan menjadi 100 tahun Indonesia Merdeka yang suram jika generasi demi generasi semakin terpuruk dalam pola pikir dan karakter yang 'mau cepat' dan 'ingin enaknya' saja dengan mengabaikan sopan santun dan tata krama.

Sejauh mata memandang selama hampir 30 tahun menjadi guru, kebanyakan orang tua murid tidak menyadari peran utama mereka sebagai pendidik yang sebenarnya. Alih-alih, mereka melimpahkan tanggung jawab mendidik anak-anak mereka sepenuhnya kepada guru-guru di sekolah. 

"Kami sudah capek seharian kerja. Tidak ada waktu untuk mengajari anak," begini alasan klasik kebanyakan orang tua yang menyamakan mendidik dengan mengajar. 

Sekolah punya keterbatasan ruang dan waktu. Belum lagi dengan jumlah murid dalam satu kelas yang di luar batas ideal. Begitu juga dengan bimbel yang merupakan lembaga pendidikan nonformal yang lebih sempit lagi ruang lingkupnya.

Oleh karena itu, menimbang tiga hal yang semakin terkikis dari generasi zaman "now", ada tiga langkah yang orang tua perlu lakukan demi mengantisipasi keterkikisan tersebut: 

1. Mendidik anak dalam kedisiplinan

"Susah kasitau Hadi dan Donald. Mereka gak mau terlibat untuk bersih-bersih dan masak-masak di rumah," keluh Tania (Hadi dan Donald bukan nama sebenarnya) tentang dua anak laki-lakinya. 

Bicara tentang disiplin yang menyangkut tata tertib dan ketaatan kepada peraturan tak tertulis di rumah tidak bisa tumbuh dengan sendirinya. Anak masih dalam masa pertumbuhan dan usia yang masih amat muda, sehingga belum bisa berpikir dan bertindak secara dewasa dalam segala aspek.

Oleh karena itu, orang tua yang seharusnya meletakkan fondasi dasar kedisiplinan sejak usia dini. Lingkungan keluarga adalah komunitas pertama dan paling awal dalam tumbuh kembang anak. Kalau orang tua melimpahkan kewajiban mendidik anak dalam aspek kedisiplinan kepada sekolah sepenuhnya, tentu saja itu sangat salah kaprah yang menyesatkan.

2. Mendidik anak untuk mengendalikan diri sendiri

Tidak sedikit orang tua yang mengeluh tentang anak-anak mereka yang mengamuk kalau ponsel mereka diambil oleh orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun