Bukan lagi senja tapi secangkir kopi yang telah menemani hariku seperti biasa
Pada satu notasi, aku membaca perempuan dengan jiwa yang lara. Aku, dan bayangan berbicara dalam bahasa yg tidak biasa, sambil ngopi tipis-tipis.
Dari bayanganmu, aku menerka makna pesan yang dibawa hujan saat sore terlalu buru-buru tenggelam.
Pada hujan, aku temui duka juga bara. Dibalik jendela, ilusi berbisik tak bergizi, ku kira kau rupa rumah untuk pulang.
Ah, kau, aku dan beberapa kepingan kenangan sedang mati suri tak tertolong.
Bth, 20 Juni 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!