Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bulan Mati di Pangkuanku

26 Mei 2021   03:30 Diperbarui: 30 Mei 2021   18:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kota ini suram
Hutan-hutan menjelma muram
Bukit rupa segudang rasa yang kelam
Dalam diam, gelap mengancam 

Kota ini sunyi
Ada  bunyi yang sudah pergi
Di tempat paling tinggi, sendiri
Tak kuasa memaki diri

Kota ini sepi
Remang lampu berbaris di perumahan bergengsi
Wujud kata hanya ilusi
Gelap terlalu cepat bikin semosi meninggi

Kota ini sudah senyap
Yang tertidur  tidak pernah berharap
yang berharap, pergi menghadap
Membacamu dalam sekejap

Kota mati
Baru aku mengerti
Kumpulkan saja yang tidak berarti
Rasa sudah tak punya arti

Tak jemu, berbangga padamu
Sekujur tubuh menjadi kaku
Lampu kota, bicara tentang mata yang malu-malu
Jangan salah, bulan sudah mati di pangkuan ku

Bth, 26 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun