"Hai... teman-teman kecilku... Kalian tampak riang sekali... Aku jangan ditinggalkan donggg." Tiba-tiba Beruang Kecil mendekati mereka yang sedang bersenda gurau di pinggir sungai tersebut. Ia tampak ikut senang dan tertawa kecil.
"Hai, ini, Ikan mengajak kita berenang," jawab Jangkrik tidak kalah senangnya.
"Hahahha... Sudah tahu kita tidak bisa berenang..." Burung menimpali.
"Teman-temanku... Aku tahu kalian tidak akan marah jika aku menggoda kalian... Karena kita masing-masing mencintai diri kita apa adanya, " Ikan tertawa sambil melompat-lompat di dalam air.
"Kita masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Tapi kita bangga dengan diri kita masing-masing," sahut Beruang kecil sambil tiduran di dekat Jangkrik, Burung dan Ikan.
Demikian suara canda dan cengkrama dari keempat satwa ini. Memecahkan hening di pagi hari. Tanda persahabatan yang indah di antara mereka.
**
Persahabatan itu mewarnai kehidupan Beruang Kecil. Ia merasa hidupnya sudah sangat bahagia bersama ayahnya, serta para sahabat kecilnya. Hingga suatu hari...
"Huuuuhuuuuhuuu...." Suara tangis Burung kecil memecah ketenangan hutan satwa.
"Ohhh... ada apa Burung Kecil?" sahut Jangkrik.
"Lho, ada apa Burung Kecil?" Ikan pun segera muncul dari air.