Hujan yang datang terlalu deras bisa menyebabkan bunga rontok, sementara kekeringan berkepanjangan membuat tanaman lemah.
Begitu pula serangan hama penggerek buah atau penyakit karat daun yang kerap muncul tiba-tiba. Situasi ini membuat petani harus ekstra waspada.Â
Beberapa memilih melakukan pemangkasan ringan untuk menjaga sirkulasi udara.Â
Ada pula yang memberikan pupuk tambahan agar pohon kopi lebih kuat menopang bunga dan calon buahnya.
Namun, faktor eksternal bukan satu-satunya kegelisahan. Petani Way Kanan juga harus memikirkan harga jual kopi yang sering kali fluktuatif.Â
Meski panen berhasil, belum tentu mereka mendapatkan keuntungan maksimal.Â
Jika harga jatuh di pasaran, hasil panen yang melimpah bisa jadi hanya cukup untuk menutup biaya produksi.Â
Oleh karena itu, harapan petani tak hanya tertuju pada bunga yang bertahan, tapi juga pada stabilitas harga yang menguntungkan.
Meski begitu, optimisme tetap menjadi bahan bakar utama. Setiap musim berbunga adalah awal baru yang menghadirkan peluang.
Petani percaya bahwa dengan kerja keras, doa, dan sedikit keberuntungan, bunga yang mekar akan berubah menjadi biji kopi berkualitas.Â