Hampir semua orang sudah tahu, bahkan pernah melakukan kegiatan pertanian dengan memanfaatkan budidaya tanaman secara hidroponik.
Ya, hidroponik  merupakan metode budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Akan tetapi akar tanaman ditancapkan dalam larutan nutrisi yang kaya mineral dan air.Â
Dalam sistem hidroponik, nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman diberikan secara langsung melalui air, sehingga tanaman dapat menyerapnya dengan lebih efisien.
Bertani secara hidroponik memiliki berbagai keuntungan, terutama bagi petani milenial, atau generasi setelah mereka yaitu Gen Z.
Mereka lebih tertarik untuk tidak bekerja secara konvensioanal. Sebab, banyak kaum milenial yang agak enggan bergelut dengan lumpur dan tanah.
Berikut adalah beberapa keuntungan utama pemanfaatan hidroponik untuk petani milenial.
1. Ruang yang efisien
Di dalam hidroponik, penggunaan lahan minimal. Hidroponik memungkinkan budidaya tanaman dalam ruang terbatas sehingga cocok untuk daerah perkotaan atau lahan kecil.
Hidroponik juga diatur secara flleksibel. Sistem hidroponik dapat diterapkan di berbagai lokasi, termasuk balkon, atap, atau bahkan di dalam rumah.
2. Pertumbuhan tanaman yang optimal
Kecepatan pertumbuhan tanaman hidroponik cenderung lebih cepat dibandingkan dengan metode tanam konvensional. Ini karena tanaman mendapatkan nutrisi secara langsung dari air.
Kualitas tanaman pada hidroponik juga lebih baik. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam secara hidroponik sering kali lebih segar dan berkualitas tinggi.
3. Â Penggunaan air yang efisien
Sistem hidroponik menggunakan air lebih sedikit daripada pertanian tradisional, karena air dapat didaur ulang dalam sistem. Dengan demikian, pemakaian air lebih hemat.
Pengontrolan yang lebih baik terhadap penggunaan air, risiko pemborosan dapat diminimalkan. Dampak lanjutannya, berkonstribusi terhadap kelestarian air.
4. Kontrol penuh terhadap lingkungan pertumbuhan
Petani dapat mengatur campuran nutrisi sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman, sehingga menghasilkan panen yang lebih berkualitas.
Sistem tertutup mengurangi risiko serangan hama dan penyakit, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida.
5. Potensi ekonomi
Permintaan akan produk sayuran segar dan organik terus meningkat, memberikan peluang bagi petani hidroponik untuk menjual hasilnya.
Petani milenial dapat memulai usaha kecil berbasis hidroponik yang berpotensi memberikan keuntungan yang baik.
6. Inovasi dan teknologi
Hidroponik dapat dikombinasikan dengan teknologi modern seperti sensor dan aplikasi untuk memantau dan mengelola sistem, menarik bagi kaum milenial yang akrab dengan teknologi.
Petani hidroponik akan selalu terlibat dengan inovasi baru, mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang.
7. Kesadaran lingkungan
Hidroponik mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, dengan jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional.
Dengan bertani hidroponik, petani dapat berkontribusi pada ketahanan pangan lokal, menyediakan makanan segar dan sehat ke masyarakat.
8. Fleksibilitas produksi
Dengan hidroponik, petani dapat menanam berbagai jenis tanaman dari sayuran hijau hingga buah-buahan, sesuai dengan permintaan pasar.
Hidroponik memungkinkan untuk produksi sepanjang tahun, terlepas dari musim, memberikan potensi pendapatan yang lebih stabil.
Dengan semua keuntungan ini, bertani secara hidroponik menawarkan banyak kesempatan dan manfaat bagi petani milenial, menciptakan cara baru yang menarik dan berkelanjutan untuk terlibat dalam dunia pertanian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI