3. Â Penggunaan air yang efisien
Sistem hidroponik menggunakan air lebih sedikit daripada pertanian tradisional, karena air dapat didaur ulang dalam sistem. Dengan demikian, pemakaian air lebih hemat.
Pengontrolan yang lebih baik terhadap penggunaan air, risiko pemborosan dapat diminimalkan. Dampak lanjutannya, berkonstribusi terhadap kelestarian air.
4. Kontrol penuh terhadap lingkungan pertumbuhan
Petani dapat mengatur campuran nutrisi sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman, sehingga menghasilkan panen yang lebih berkualitas.
Sistem tertutup mengurangi risiko serangan hama dan penyakit, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida.
5. Potensi ekonomi
Permintaan akan produk sayuran segar dan organik terus meningkat, memberikan peluang bagi petani hidroponik untuk menjual hasilnya.
Petani milenial dapat memulai usaha kecil berbasis hidroponik yang berpotensi memberikan keuntungan yang baik.
6. Inovasi dan teknologi
Hidroponik dapat dikombinasikan dengan teknologi modern seperti sensor dan aplikasi untuk memantau dan mengelola sistem, menarik bagi kaum milenial yang akrab dengan teknologi.
Petani hidroponik akan selalu terlibat dengan inovasi baru, mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang.
7. Kesadaran lingkungan
Hidroponik mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, dengan jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional.
Dengan bertani hidroponik, petani dapat berkontribusi pada ketahanan pangan lokal, menyediakan makanan segar dan sehat ke masyarakat.