1. Â Membutuhkan Pengawasan dari Instruktur: Collaborative Learning memerlukan pengendalian dari pendidik, karena tanpa pengawasan maka pelaksanaan pembelajaran kooperatif tidak akan berjalan dengan baik.
2. Â Melaksanakan Collaborative Learning Umumnya Membutuhkan Investasi yang Lama: Collaborative Learning membutuhkan investasi yang cukup lama, sehingga memerlukan persiapan yang matang dan pengelolaan yang sukses.
3. Â Adanya Kecenderungan Siswa untuk Menduplikasi Pekerjaan Orang Lain: Collaborative Learning dapat menyebabkan kecenderungan siswa untuk menduplikasi pekerjaan orang lain, sehingga memerlukan prosedur yang lebih baik untuk meningkatkan minat siswa.
4. Â Adanya kemungkinan terdapat siswa yang kurang dinamis dalam belajar: Collaborative Learning dapat menyebabkan kemungkinan terdapat siswa yang kurang dinamis dalam belajar sehingga memerlukan metodologi yang lebih baik untuk meningkatkan dukungan siswa.
5. Â Kendala Aset: Collaborative Learning dapat menimbulkan hambatan aset, seperti terbatasnya akses ke web atau gadget mekanis yang mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan pembelajaran.
6. Â Batasan Waktu: Collaborative Learning dapat membuat hambatan waktu, misalnya, terbatasnya waktu yang tersedia untuk melaksanakan pembelajaran atau terbatasnya waktu yang diharapkan untuk menyelesaikan tugas.
7. Â Kendala Kantor: Collaborative Learning dapat menimbulkan hambatan kantor, misalnya, terbatasnya ruang ruang belajar atau terbatasnya perangkat keras yang mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan pembelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI