Mohon tunggu...
Fufut Tri Nur Indah
Fufut Tri Nur Indah Mohon Tunggu... S1 Kesehatan Masyarakat Unair S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB University

Owner Daycare Pembicara Parenting

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Benarkah Anak Yang Pintar Adalah Anak Yang Pandai Matematika?

22 Februari 2025   22:03 Diperbarui: 24 Februari 2025   18:53 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak yang mendapatkan nilai tinggi dalam pelajaran matematika merupakan anak pintar. Sebaliknya, anak yang unggul dalam nilai seni, olahraga atau keterampilan sosial sering dianggap sebagai anak yang biasa saja. Hal tersebut lebih dikarenakan fokus pendidikan formal di Indonesia masih mengedepankan mata pelajaran matematika, sains, dan bahasa sebagai ujian kelulusan. Sementara nilai pelajaran pada bidang seni, olahraga, atau sosial kurang mendapat perhatian.

Selama berabad-abad kecerdasan sering diukur berdasarkan aspek logis dan analitis yang banyak ditemukan dalam matematika. Banyak orang tua yang meyakini bahwa anak yang unggul dalam matematika akan lebih sukses di masa depan karena dapat memiliki profesi dokter, insinyur, atau ilmuwan sedangkan bidang seni atau olahraga dianggap sebagai hobi semata.

Konsep kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner menyatakan bahwa terdapat 9 kecerdasan meliputi:

  • Kecerdasan Linguistik (Word Smart). Anak cenderung suka membaca, berbicara, menulis, serta pandai berargumen. Anak-anak dengan kecerdasan linguistik cocok berprofesi sebagai jurnalis, penulis, pengacara, penyair dll.
  • Kecerdasan Logis-Matematis (Number Smart). Anak cenderung suka berhitung, cepat memahami pola, dan suka berpikir sistematis. Anak-anak dengan kecerdasan Logis-Matematis cocok berprofesi sebagai ilmuwan, insinyur, programmer dll.
  • Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart). Anak cenderung suka menggambar, mudah memahami peta, dan berpikir dalam bentuk gambar. Anak-anak dengan kecerdasan visual-spasial cocok berprofesi sebagai arsitek, desain grafis, pelukis dll.
  • Kecerdasan Kinestetik (Body Smart). Anak suka aktif bergerak, suka olahraga, dan sangat baik dalam koordinasi tubuh. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik cocok berprofesi sebagai atlet, penari, aktor dll.
  • Kecerdasan Musikal (Music Smart). Anak peka terhadap nada, mudah menghapal lagu, dan mampu menikmati musik. Anak-anak dengan kecerdasan musical cocok berprofesi sebagai penyanyi, komposer, pemusik dll.
  • Kecerdasan Interpersonal (People Smart). Anak mudah bergaul, mengerti emosi orang lain, dan mampu menjadi pemimpin dalam kelompok. Anak-anak dengan kecerdasan interpersonal cocok berprofesi sebagai psikolog, public relations, konselor dll.
  • Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart). Anak mudah introspeksi diri, mudah dalam memahami diri, dan sering berpikir mendalam tentang kehidupan. Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal cocok berprofesi sebagai motivator, filsuf, penulis buku self-help dll.
  • Kecerdasan Naturalis (Nature Smart). Anak menyukai berkebun, menyukai binatang, dan tertarik dengan lingkungan.  Anak dengan kecerdasan naturalis cocok berprofesi sebagai petani, dokter hewan, ahli konservasi dll.
  • Kecerdasan Eksitensial (Deep Thinking Smart). Anak sering bertanya tentang kehidupan dan sering tertarik dengan keberadaan manusia serta alam semesta. Anak-anak dengan kecerdasan eksistensial cocok berprofesi sebagai filsuf, peneliti ilmu sosial, teolog dll.

Setiap anak itu unik, memiliki kecerdasaan dan bakatnya sendiri. Pintar bukan hanya soal matematika. Peran orang tua sangat penting untuk mengenali, mendukung, serta mengembangkan kecerdasan bawaan anak sehingga anak-anak mampu menjadi pribadi yang ahli sesuai bidangnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun