Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dalam Kelelahan Mental di Era Modern

19 Agustus 2025   17:40 Diperbarui: 19 Agustus 2025   17:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burnout. .(Pexels/KAMPUS PRODUCTION)

Masyarakat modern perlu mengubah cara pandang terhadap kesehatan mental. Selama ini, kesehatan fisik mendapat perhatian besar, sementara kesehatan mental sering diabaikan. Padahal keduanya saling terkait erat. Pikiran yang sehat mendukung tubuh yang sehat, dan sebaliknya.

Menjaga kesehatan mental bukan hanya soal menghindari gangguan serius, tapi juga bagian dari gaya hidup sehari-hari. Sama seperti olahraga untuk tubuh, pikiran juga butuh latihan dan perawatan rutin. Memberi waktu untuk istirahat, membangun hubungan sosial yang sehat, hingga berani meminta bantuan profesional ketika dibutuhkan adalah bentuk nyata dari gaya hidup sehat mental.

Hal yang juga penting adalah menghapus stigma. Kelelahan mental bukan tanda kelemahan, melainkan tanda bahwa kamu manusia. Justru dengan mengakui bahwa pikiran butuh istirahat, kita bisa lebih menghargai diri sendiri. Ketika kesadaran ini menjadi bagian dari budaya, kesehatan mental tidak lagi dianggap tabu, melainkan sesuatu yang wajar untuk dirawat bersama.

Penutup

Kelelahan mental adalah fenomena nyata yang semakin sering dialami di era modern. Pikiran yang terus dipaksa produktif tanpa henti akhirnya kehilangan energi dan semangat. Dengan memahami bahwa kelelahan mental bukan sekadar stres biasa, kita bisa lebih peka terhadap sinyal tubuh dan pikiran.

Mengembalikan energi mental membutuhkan kesadaran untuk memberi jeda, melepaskan tekanan produktivitas semu, dan merawat diri dengan cara yang sederhana namun konsisten. Kesehatan mental adalah bagian penting dari kehidupan, dan sudah saatnya dipandang sebagai kebutuhan dasar, bukan kemewahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun