Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebutir Apel Pemberian Ibu

24 September 2016   08:25 Diperbarui: 24 September 2016   10:20 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: www.freestockphotos.biz

Tanpa menunggu lebih lama, aku mengajak Jumariyah pulang. Aku harus menyampaikan kabar tentang apel dan cinta baru yang tumbuh pada istriku.

***

Ketika mobilku memasuki pekarangan rumah, kegelisahan menghantuiku. Jumariyah tak jauh berbeda dariku. Raut wajahnya terlihat tegang saat melihat mobil istriku parkir di garasi. Kugenggam tangannya erat-erat. Kami bersiap menghadapi kemarahan atau lebih dari itu.

Pintu depan berderit pelan. Aroma apel menerpa hidungku. Lebih keras dari biasanya. Keningku berkerut. Aneh. Mengapa istriku membiarkan aroma yang dibencinya saat aku tak ada di rumah? Kami terus berjalan masuk. Celah pintu kamar sedikit terbuka. Istriku sedang duduk di pangkuan seorang lelaki. Bibir mereka dipertemukan oleh sebutir apel ranum.

***

Tepian DanauMu, 24 September2016


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun