Mempertanyakan Lagi Duka dan Cinta, Menjalani Keduanya Melalui Film "Jatuh Cinta Seperti Film-Film"

Menyelami lagi kedukaan dan cinta bukanlah perjalanan yang mudah. Ini seperti berjalan di atas tali tipis antara merasakan kehilangan yang menyakitkan namun tetap membuka hati pada kemungkinan cinta yang baru. 

Bagi sebagian, memilih untuk mempertahankan kesetiaan pada kenangan adalah bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Kehadiran yang telah tiada tetap menjadi bagian yang melekat, memelihara ruang dalam hati mereka.

Namun, ada juga yang melangkah maju, mencoba membangun kembali kehidupan dengan orang baru. Langkah ini bukanlah penggantian, tetapi penciptaan kisah baru di atas landasan masa lalu. Dalam proses ini, mereka menemukan cara untuk mencintai tanpa melupakan, merangkul kenangan sambil membangun masa depan yang penuh harapan.

Pesan untuk melanjutkan hidup setelah kehilangan seseorang diungkapkan dengan kuat oleh Hannah. Sementara, di sisi lain, Bagus berusaha berdamai dengan diri dan   perasaan cintanya bahwasanya perasaanya hannah  masih terisi oleh kehadiran yang masih tersisa dan kenangan yang terpatri dalam jelas. 

Mencintai seseorang baru bukanlah usaha untuk menggantikan, melainkan membangun panggung baru di atas fondasi masa lalu, sambil membiarkan bayangan kenangan menghiasi. Karakter Hannah tidak bisa menyangkal bahwa di tengah kecerahan cinta yang berkembang, ada kekosongan yang tak terucapkan. 

Ada kerinduan yang tak berkesudahan, kekosongan yang sulit diisi ketika seseorang yang dicintai telah tiada. Mencintai seseorang baru adalah merangkul masa lalu yang tak terhapuskan, sambil mencoba melangkah maju dan menjalani hidup di masa depan dengan penuh harapan. 

Dalam momen cinta yang memikat, terdapat juga suara-suara hening dari masa lalu yang selalu hadir, mengingatkan bahwa hati selalu menyimpan ruang untuk cinta yang telah berlalu.

IMDb

ika film ini diibaratkan sebagai pohon yang terpotong, sulit tumbuh, tetapi ada ruang kecil untuk tunas baru tumbuh dan berkembang, hal itu merepresentasikan bagaimana film menggambarkan perjalanan ini. 

Menariknya, ada scene yang mempertanyakan apakah seseorang harus memilih untuk mencintai lagi setelah kematian pasangan atau menjalani hidup dengan pasangan baru. 

Pertanyaan ini merupakan refleksi dari perjalanan emosional yang amat pribadi. Bagi beberapa orang, cinta yang mereka miliki dengan pasangan yang telah meninggal tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari diri mereka.