Mercusuar ini bisa berupa tokoh pemikir, ulama kharismatik, seniman besar, atau ilmuwan visioner yang mendedikasikan hidupnya untuk membentuk para pengajar. Keberadaan mereka penting agar pengajar unik tidak tercerai-berai, melainkan saling terhubung dalam jejaring lintas wilayah dan lintas generasi.
Mengumpulkan Pengajar Unik: Sebuah Blueprint
Bagaimana cara konkret mengumpulkan pengajar unik? Ada tiga poros utama:
-
Pembinaan kesadaran diri -- Pengajar dilatih untuk mengenali fitrah, karakter, dan panggilannya.
Ekosistem komunitas lintas tradisi -- Ruang di mana ilmu, seni, budaya, agama, dan sains saling bertemu.
Tantangan nyata sebagai medan ujian -- Bukan hanya teori, tetapi pengalaman hidup yang menajamkan.
Jika tiga poros ini berjalan serentak, maka mercusuar-mercusuar kecil akan tumbuh di banyak tempat. Dan ketika mereka dikumpulkan dalam jejaring yang luas, cahaya kolektifnya akan menuntun bangsa melewati gelapnya zaman.
Guru di Masa Lalu
1. Nabi Muhammad
Beliau bukan hanya seorang penyampai wahyu, tetapi juga guru agung. Dari tangan beliau, para sahabat yang berbeda latar belakang---pedagang, budak, bangsawan, petani---ditempa menjadi individu unik yang otentik. Abu Bakar dengan kelembutannya, Umar dengan ketegasannya, Utsman dengan kedermawanannya, Ali dengan ilmunya. Tiap sahabat menemukan fitrahnya, bukan seragam dalam satu karakter. Dari mayoritas individu unik inilah lahir peradaban Islam yang meluas hingga tiga benua.
2. Konfusius (Kongzi)
Konfusius tidak mendirikan negara, tetapi menjadi guru yang menata cara berpikir, etika, dan tata masyarakat Tiongkok selama ribuan tahun. Ia membentuk ribuan murid yang kemudian menjadi birokrat, pemikir, dan pejabat negara. Dari murid-murid inilah lahir struktur sosial dan politik Tiongkok yang bertahan hingga kini.
3. Socrates
Socrates tidak menulis buku, tetapi ia membentuk Plato, dan dari Plato lahir Aristoteles. Dari Aristoteles kemudian muncul Alexander Agung, serta dasar filsafat, logika, dan sains Barat. Socrates bukan pencipta sistem, tetapi mercusuar intelektual yang memancing lahirnya individu-individu unik dengan cara berpikir kritis.