Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sebuah Dinding

17 November 2022   19:54 Diperbarui: 17 November 2022   20:17 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada sebuah dinding
Tua termakan usia
Retak berparas kusam
Sesekali ada tawa, tapi jarang
Telah terdengar ratapan
Bisikan-bisikan doa
Dinding tua yang bertelinga

Padanya jua
Ada tatapan gelisah
Membaca gerak meragu
Mimpi buruk menyelubung lelap
Terjaga, menjadi teman bertatap
Dinding tua yang bermata

Pada dinding tertampung
Berkepal-kepal amarah
Kalau bukan pada engkau?
Kepada siapa aku melempar salah
Dinding tua yang pasrah

Dinding hanyalah sebuah dinding
Kelihatan kokoh menunggu runtuh
Seperti seseorang angkuh yang rapuh
Apa dinding punya rasa
Atau seperti Dia, mati rasa

Dinding berkata, aku hanyalah sebidang raga tak bernyawa
Menerima benci
Lesatan amarah
Semburan tangis
Tak apa, asal lega jiwamu
Toh, aku sama seperti dirimu
Segumpalan debu yang keukeuh tegak berdiri

FS, 17 Nov 22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun