Pada sebuah dinding
Tua termakan usia
Retak berparas kusam
Sesekali ada tawa, tapi jarang
Telah terdengar ratapan
Bisikan-bisikan doa
Dinding tua yang bertelinga
Padanya jua
Ada tatapan gelisah
Membaca gerak meragu
Mimpi buruk menyelubung lelap
Terjaga, menjadi teman bertatap
Dinding tua yang bermata
Pada dinding tertampung
Berkepal-kepal amarah
Kalau bukan pada engkau?
Kepada siapa aku melempar salah
Dinding tua yang pasrah
Dinding hanyalah sebuah dinding
Kelihatan kokoh menunggu runtuh
Seperti seseorang angkuh yang rapuh
Apa dinding punya rasa
Atau seperti Dia, mati rasa
Dinding berkata, aku hanyalah sebidang raga tak bernyawa
Menerima benci
Lesatan amarah
Semburan tangis
Tak apa, asal lega jiwamu
Toh, aku sama seperti dirimu
Segumpalan debu yang keukeuh tegak berdiri
FS, 17 Nov 22