Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja, Kopi dan Pelangi

21 September 2021   19:36 Diperbarui: 21 September 2021   19:38 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lamunan senja, kopi mengepul mengirim aroma sempurna
Tik...tik...tik... rintik hujan masih meninggalkan suara
Malam akan bergegas, engkau dimana?
Kali ini hujan reda, pelangi tersaji indah di depan mata

Arjuna, kopimu sudah dingin memelas
Secangkir kopiku pun telah meninggalkan ampas
Pelangi menghilang bergegas
Dag dig dug jam dan jantung berdegup deras

Senja, kopi dan pelangi tinggal kata-kata
Seharusnya bersama dengan kita berdua
Berbincang sehangat kopi, ditatap romantis senja
Pelangi membayang di atas kepala

Esok, masih ada senja menanti
Berharap di ujung meja engkau menggenggam secangkir kopi
Membacakan puisi tentang senja, kopi dan pelangi
Seperti yang kutulis saat ini

FS, 21 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun