"Mens sana in corpore sano, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat."
Saya kurang menyukai olahraga yang umum untuk perempuan seperti, fitness, badminton, berbagai jenis senam seperti aerobik, zumba dan lain-lain. Walaupun pernah mengikuti senam aerobik dulu, hanya buat menemani kakak perempuan.Â
Saya malah lebih menyukai hiking, hiking termasuk olahraga lho. Hiking bukan saja artinya mendaki gunung tapi hiking secara luas adalah kegiatan outdoor berjalan kaki di alam. Dengan hiking berolahraga sambil berwisata.Â
Saya selalu punya daftar tempat wisata alam sekaligus untuk hiking, tapi itu sebelum pandemi menyerang negeri. Di daerah saya sangat banyak tempat wisata alam, seperti air terjun, danau, goa, dan gunung.Â
Untuk mencapai destinasi ini mesti berjalan kaki dari pos atau desa terdekat. Jadi jangan berharap berfoto selfie di air terjun yang berada di pinggir jalan tol ya.Â
Walaupun ada juga tempat wisata yang aksesnya sudah bisa langsung mobil terparkir, namun saya kurang menyukai tempat-tempat wisata yang menumpuk pengunjungnya. Kurang menantang.
Sebelum pandemi, saya rutin tiap minggu hiking di sejumlah wisata alam di daerah saya. Saya mendapat manfaat dari olahraga hiking ini.Â
Udara yang segar nan bersih yang belum terkontaminasi, pemandangan hijau yang menyejukkan mata, pikiran dan hati, suasana hati atau mood juga naik level. Ini dari segi batin ya.Â
Kalau dari segi fisik, hiking tentu saja bagus untuk kepadatan tulang karena jalan kaki dengan jarak yang jauh, bagus juga untuk otot dan kaki yang jadi penopang tubuh.Â
Selain itu juga meningkatkan keseimbangan tubuh, karena dalam hiking jalan tidak selalu mulus. Saat menuju salah satu air terjun, jalannya sangat ekstrim, mesti melimpir ke pinggir jurang dengan berpegangan akar-akar pohon.
Manfaat hiking yang terpenting adalah mengontrol berat badan. Dari dulu berat badan saya konstan, dari angka 40 kg s/d 50 kg.Â
Karena saya imut-imut kayak semut, jangan sampai 50 kg deh. Jadi antara 45 kg dan kalau lagi enak makan bisa sampai 48 kg. Saya kelihatan gemuk karena pipi saya tak berubah dari dulu, chubby.Â
Kembali ke hiking, saya merasakan manfaat yang dobel, bisa olahraga plus wisata. I like it.Â
Jika saya punya waktu libur yang lebih lama, saya akan hiking ke gunung atau yang jarak tempuhnya lama. Tapi jika mesti balik hari maka saya memilih hiking di tempat wisata alam yang kalau jalan kaki cuma butuh waktu paling lama 2 jam.Â
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk hiking yang aman adalah kita mempunyai informasi daerah tujuan hiking kita. Jangan mengandalkan Google Maps, karena wisata alam kadang jaringan internet tidak ada.Â
Kumpulkan info baik itu dari desa atau masyarakat terdekat dari tujuan hiking kita. Perkiraan waktu harus tepat, kapan pergi dan pulang, berapa jam kira-kira perjalanan yang dibutuhkan.Â
Kemudian perlengkapan seperti pakaian, jika hujan harus dipersiapkan raincoat/jas hujan. Begitu juga apakah kita butuh perlengkapan seperti tenda, matras, alat memasak dan makanan jika harus menginap. Atau perlu tali jika medan ekstrim. Makanan dan air minum juga disiapkan sesuai kebutuhan.Â
Tak lupa adalah alangkah baiknya hiking ditemani teman/keluarga atau ada masyarakat lokal yang memandu. Risiko hiking bisa saja kita mengalami cedera di medan yang ekstrim. Untuk hiking yang aman kuncinya hanya 3P, pendamping, peralatan, pangan alias makanan.Â
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, mari berolahraga supaya tubuh kita sehat dan pikiran juga sehat. Sehat lahir dan batin. Bebas memilih pilihan olahraga yang diminati, yang penting manfaatnya bisa kita petik. Salam olahraga.
Sumber 1
FS, 10 September 2021