Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hentikan Pelecehan pada Perempuan

13 Juni 2021   19:57 Diperbarui: 13 Juni 2021   20:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-jrzcr

Mata jalang mengintip lewat lobang angin. Meniup-niup penuh rasa ingin. Menggoda, menyelusuri labirin. Melecehkan dalam pandang dingin.

Tak cuma satu, berpuluh hasrat mengalir. Beuhh, apa otak kalian penuh lendir. Liur menitik disudut bibir. Hentikan, pikiran kotor menyingkir.

Maki sudah diujung lidah. Menutup segala celah. Cukup sudah. Teriakan pada malam membelah.

Rembulan menjadi saksi. Pelecehan dibungkam mati. Hasrat tak sudah telah terkunci. Kami bukan rumput yang diinjak lalu ditinggal pergi. Perempuan, kaum yang seharusnya dilindungi.

FS, Juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun