Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melati

30 Maret 2020   16:00 Diperbarui: 30 Maret 2020   16:17 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.deviantart.com/

Dipersimpangan,
Berpapasan dengan seorang perawan
Wajah alami tanpa dandanan
Di zaman now, ini langka tanpa campur tangan pabrikan

Perempuan kini,
Wajahnya tiba-tiba putih pasi
Melukis alis setinggi merapi
Memagari gigi
Rambut berwarna warni
Bibir tebal agar seksi
Maaf, bokong melebar beberapa inchi

Namun gadis ini berbeda
Aku melihat seperti Ibu Kartini
Paras teduh meresap ke jiwa
Tutur kata lembut kena dihati

Tiap malam, gelisah merasuki
Takut bunga impian ada yang memetiki
Oh gadisku, hiraukan kumbang-kumbang
Nantikan aku datang meminang

Gadis itu bernama Melati, tumpuan asa yang menggumpal di diri

@fatmisunarya, 30 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun